Tiba di Riyadh, Pejabat Tinggi AS Desak Saudi Akhiri Perang Yaman

Purna Warta – Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menemui Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menekan kerajaan agar melakukan gencatan senjata dalam konflik di Yaman, kata para pejabat AS.

Pada hari Senin (27/9), Sullivan menjadi pejabat administrasi Biden dengan pangkat tertinggi yang mengunjungi Arab Saudi. Selain bertemu dengan Pangeran Mohammed, yang dikenal sebagai MBS, dia diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Khalid bin Salman, kantor berita Associated Press melaporkan, mengutip dua pejabat yang enggan disebutkan namanya.

Kunjungan tersebut mewakili keterlibatan berkelanjutan antara pemerintahan Biden dan MBS menyusul kritik bahwa Washington tidak mengambil sikap yang cukup kuat terhadap putra mahkota setelah laporan intelijen AS yang dipublikasikan pada Februari secara langsung mengaitkannya dengan pembunuhan jurnalis Washington Post dan kritikus Saudi Jamal Khashoggi.

Pemerintahan Biden, yang telah menjanjikan kebijakan luar negeri yang mengutamakan hak asasi manusia, menghadapi kritik lebih lanjut karena menyambut MBS untuk pertemuan tingkat tinggi di Washington, DC pada bulan Juli.

Langkah ini adalah lanjutan dari upaya mengakhiri konflik 7 tahun di Yaman pasca revolusi yang digerakkan Ansarullah Yaman dalam menggulingkan pemerintahan Abd-Rabbuh Mansour Hadi.

Arab Saudi bersama sejumlah negara Arab lainnya dan dengan dukungan dari AS dan Inggris melakukan intervensi di Yaman pada tahun 2015 untuk mengembalikan pemerintahan yang tergulingkan dari tangan Ansarullah. Namun selama tujuh tahun Saudi dan sekutunya gagal memperoleh apa yang mereka inginkan dan mengakibatkan krisis kemanusiaan yang mengerikan di negara tersebut.

Pemerintahan Biden sejak awal telah memutuskan untuk menghentikan dukungan militer untuk perang yang dipimpin Arab Saudi, yang telah menyebabkan bencana kemanusiaan di negara termiskin di kawasan itu. Namun, pemerintah masih bekerja sama dengan Riyadh, dan mengatakan akan terus memberikan bantuan militer untuk kepentingan pertahanan.

Sullivan sedang dikirim ketika pejuang Houthi melanjutkan serangan mereka di kota Marib, benteng terakhir pemerintah yang didukung Arab Saudi di utara negara yang kaya minyak itu.

Utusan khusus PBB yang baru ditunjuk untuk Yaman, Hans Grundberg, baru-baru ini menyatakan bahwa negara itu “terjebak dalam keadaan perang yang tidak terbatas”, dan memperingatkan bahwa negosiasi untuk mengakhiri konflik lebih dari enam tahun tidak akan mudah.

Pejabat Gedung Putih berharap penunjukan Grundberg akan membawa dinamika baru dan memberi tekanan pada semua pihak untuk mengakhiri konflik, kata dua pejabat senior pemerintah kepada AP.

Pada hari Senin, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne mengkonfirmasi bahwa Sullivan akan melakukan perjalanan ke Riyadh dan juga akan mengunjungi UEA. Dia akan didampingi oleh Koordinator Dewan Keamanan Nasional Timur Tengah dan Afrika Utara Brett McGurk dan Utusan Khusus AS untuk Yaman Tim Lenderking.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *