Damaskus, Purna Warta – Keadaan Suku Al-Aqidat di timur laut Suriah dekat sumur minyak Deir ez-Zor masih dalam kondisi tidak tenang. Beberapa tetua suku telah dibunuh dalam satu tahun terakhir. Pada Senin pagi, Syekh Atliusy Shatat, salah satu syekh terkenal suku ini, ditembak di rumahnya.
Dia berada di rumahnya di desa Jawaij Ziban ketika para penyerang menyerbu rumahnya dan membunuhnya, bersama dengan putra dan tamunya. Desa ini merupakan pusat utama suku Al-Aqidat dan terletak di sebelah ladang minyak Umar yang terkenal, dimana sumur minyak tersebut diduduki oleh pasukan AS dan milisi Kurdi Suriah.
Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah tersebut telah menjadi saksi protes massal terhadap kehadiran pasukan AS dan militan Kurdi, dan puluhan orang telah ditangkap.
Ahmad Atliusy, putra dari tokoh suku Suriah, mengatakan kepada Sputnik bahwa ayahnya telah menjadi korban penentangannya yang kuat terhadap penjajah AS dan milisi Kurdi, dan bahwa AS dan pasukan sekutu bertanggung jawab atas kematiannya.
Atliusy juga mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) adalah pencuri minyak dan sumber daya Suriah.
Dia menambahkan: “Ayah martir saya sangat menentang pertemuan dengan perwakilan penjajah Amerika. Dia diminta empat kali untuk bertemu dengan komandan militer AS di pangkalan ladang minyak ilegal Omar, tapi dia menolak, dia percaya bahwa penjajah tidak akan menepati janjinya.”
Ratusan orang menghadiri pemakamannya, dan Ahmad mengatakan dalam pidatonya bahwa dia akan membalas dendam untuk ayahnya.
Baca juga: Pencurian Baru AS di Suriah