Kabul, Purna Warta – Tariq Arian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan bahwa pagi tadi (Minggu, 2/5) kebakaran besar terjadi di daerah Qala-e-Murad Bek di distrik Shakardara sebelah utara Kabul.
Saksi mata mengatakan kebakaran tersebut merusak lebih dari 50 kapal tanker bahan bakar, truk dan kendaraan lain serta sejumlah besar rumah dan pertokoan. Ledakan tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa bagian ibu kota Afghanistan. Sedikitnya sembilan orang Afghanistan tewas dan 14 lainnya menderita luka-luka.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan mereka masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Dua sumber keamanan sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yakin ledakan tersebut disebabkan oleh serangan roket Taliban, namun kelompok militan itu membantah keterlibatan mereka dalam insiden mematikan itu.
Perkembangan baru muncul hanya sehari setelah Amerika Serikat dan mitra NATO-nya secara resmi mulai menarik pasukan terakhir mereka dari negara yang dilanda perang itu.
Penarikan militer sekitar 2.500 tentara Amerika dan sekitar 7.000 tentara sekutu dijadwalkan selesai pada 11 September.
AS bersama sekutu NATO-nya menyerbu Afghanistan pada 2001 dengan kedok memerangi terorisme dan membongkar Taliban.
Invasi yang telah berubah menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan, tetapi kelompok militan tidak pernah menghentikan serangannya yang memancing kehadiran militer asing sebagai salah satu alasan utama di balik militansi yang berkelanjutan.
Hampir dua dekade setelah invasi Washington mencapai kesepakatan dengan Taliban di ibu kota Qatar, Doha awal tahun lalu.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, semua pasukan asing diharapkan meninggalkan tanah Afghanistan dengan imbalan Taliban menghentikan serangan mereka terhadap pasukan Amerika.