Tehran, Purna Warta – Iran mengecam veto Amerika Serikat terhadap resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Langkah yang disebut “memalukan” ini dianggap sebagai “izin” bagi rezim Tel Aviv untuk melanjutkan perang berdarahnya di wilayah tersebut.
Ismail Baghai, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, dalam unggahan di platform X (dulu dikenal sebagai Twitter) pada hari Kamis (21/11), mengatakan bahwa veto AS tidak hanya menunjukkan kegagalan Dewan Keamanan PBB (UNSC) untuk menjalankan mandatnya sesuai Piagam PBB, tetapi juga tanda pemberian “izin” kepada rezim pendudukan Israel untuk melanjutkan pembantaian terhadap rakayat Gaza dan Lebanon tanpa hukuman.
Baghai menambahkan bahwa veto tersebut melanggar prinsip hukum humaniter internasional (IHL) “menghormati dan memastikan penghormatan,” serta Konvensi Genosida, yang berarti Amerika Serikat bertanggung jawab secara internasional atas keterlibatannya dalam kejahatan dan kekejaman.
Resolusi itu, yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan, menuntut “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen” di Gaza serta “pembebasan segera dan tanpa syarat” semua tawanan yang ditahan di wilayah Palestina yang terkepung.
Namun, resolusi itu tidak diadopsi karena AS memveto—untuk keempat kalinya selama perang di Gaza—untuk melindungi sekutunya, Israel.
Baghai juga mencatat bahwa langkah ini mengungkapkan penghinaan Washington terhadap kehidupan warga Palestina yang tidak bersalah serta keterlibatannya dalam pembantaian mereka. “Terlepas dari dukungan global yang luar biasa, serta dukungan dari 14 anggota UNSC lainnya untuk gencatan senjata di Gaza, pemerintahan AS yang akan keluar malah memveto rancangan resolusi ini. Ini menunjukkan penghinaan penuh terhadap kehidupan manusia dan perdamaian regional, serta menambah keterlibatan AS selama 13 bulan dalam genosida Israel,” tulisnya.
Sejak Oktober 2023, Israel telah melakukan agresi brutal dua front yang telah menewaskan setidaknya 43.985 orang di Jalur Gaza dan 3.558 lainnya di Lebanon. Serangan mematikan Israel juga telah membuat hampir seluruh populasi Gaza dan lebih dari seperlima penduduk Lebanon mengungsi.