Tehran, Purna Warta – Menteri luar negeri Republik Islam Iran, Husein Amir Abdullahian berbicara melalui telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tentang isu-isu regional dan internasional, termasuk perkembangan di Afghanistan dan pembicaraan nuklir di Wina.
Dalam percakapan telepon ini, Amir Abdullahian mencatat bahwa terlepas dari itikad buruk dan kelambanan Amerika Serikat dan tiga negara Eropa, Tehran telah memasuki pembicaraan nuklir Wina dengan itikad baik dan serius dan berusaha mencapai kesepakatan yang baik.
Baca Juga : Teknologi Fotonik Iran Mengubah Mikroskop Optik Menjadi Holografik
Menteri luar negeri Iran menambahkan: “Pihak-pihak yang berseberangan harus kembali pada kewajiban penuh mereka di kesepakatan JCPOA, jikalau mereka melakukannya, Iran juga akan menghentikan langkah-langkah kompensasinya. Penting untuk dipahami bahwa setiap kesepakatan yang dicapai memiliki potensi untuk mencapai verifikasi yang efektif.”
Menteri Luar Negeri Iran merujuk pada pembicaraan konstruktif ke depan antara Presiden Organisasi Energi Atom kami dan Rafael Grossi dan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional di Tehran, menambahkan: “Teheran akan melanjutkan kerja sama teknis dengan IAEA.”
Amir Abdullahian juga mencatat tentang diadakannya enam putaran pembicaraan sebelumnya, “Kami tidak mengabaikan pembicaraan ini, tetapi sebagai pemerintahan baru, kami berhak untuk meninjau dan membahas masalah yang disengketakan dengan pertimbangan kami sendiri.”
Baca Juga : Para Ilmuwan Iran Berhasil Tingkatkan Produktivitas Ternak dan Unggas Melalui Pemuliaan Genetik
Menyambut dimulainya pembicaraan dan dukungan penuh untuk menghidupkan kesepakatan nuklir Iran ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan harapannya untuk tercapainya hasil pembicaraan.
Dia menyebut permintaan Iran dalam pencabutan sanksi sangat masuk akal.
Sekretaris Jenderal menyerukan upaya semua pihak untuk membangun kepercayaan antara kedua belah pihak dan menekankan dukungan penuh dari PBB.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran melakukan pembicaraan juga dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai masalah Afghanistan.
Baca Juga : Presiden Iran – Prancis Lakukan Pembicaraan Bilateral dan JCPOA Melalui Telepon
Amir Abdullahian, sambil menekankan pembentukan pemerintahan inklusif, menyebutkan pula situasi warga Afghanistan dalam kondisi terancam menjelang musim dingin. Dia mengatakan bahwa krisis imigrasi, sanksi pada sumber daya keuangan rakyat Afghanistan dan tindakan teroris ISIS sebagai salah satu penyebab krisis semakin besar di Afghanistan.
Mengekspresikan keprihatinan atas krisis yang meluas, terutama krisis kemanusiaan di Afghanistan, Antonio Guterres menekankan perlunya untuk menyampaikan suntikkan likuiditas ke dalam perekonomian negara itu.
“Kami sedang bekerja untuk membangun mekanisme untuk melakukan suntikan likuiditas ke dalam ekonomi Afghanistan melalui penciptaan dana moneter internasional dengan bantuan Bank Dunia dan beberapa negara lain, meskipun dalam kondisi sanksi,” tambahnya.
Baca Juga : Negosiator Senior Iran Menuntut Hak Iran Pada Pembicaraan Iran