Kabul, Purna Warta – Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban Abdul Matin Qani mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa Iran tidak pernah mencoba menggunakan pengungsi Afghanistan untuk memberikan tekanan politik meskipun telah menampung jutaan dari mereka selama beberapa dekade.
Dia juga menunjuk pada kedekatan antara Iran dan Afghanistan, dan mengatakan bahwa Taliban mengupayakan hubungan baik dengan negara tetangga Afghanistan, termasuk Iran.
Qani juga menekankan bahwa Taliban tidak akan pernah membiarkan musuh Iran menggunakan wilayah Afghanistan untuk melawannya.
Menurut pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian sebelumnya, Iran saat ini menampung lebih dari 4,5 juta pengungsi Afghanistan. Iran sendiri telah memberikan perlindungan terhadap orang-orang ini meskipun berulang kali menyerukan organisasi internasional untuk mengambil peran mereka. Negara ini dilaporkan menjadi tujuan 63% pengungsi Afghanistan pada tahun 2022.
Inna Gladkova, penanggung jawab Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Iran, sebelumnya mengapresiasi negara tersebut karena dengan murah hati menampung para pengungsi.
“Skala krisis pengungsi global memerlukan solidaritas dan pembagian beban yang lebih besar. Upaya Iran yang patut dicontoh tidak dapat dipertahankan tanpa dukungan internasional yang berkelanjutan,” kata pejabat PBB itu dalam sebuah pernyataan.
Meskipun ada tantangan dalam negeri, Iran selalu berusaha memperlakukan pengungsi Afghanistan dengan hormat. Mereka telah memberikan dukungan kepada anak-anak pengungsi, memungkinkan mereka mengakses pendidikan di sekolah umum bersama anak-anak Iran.
Wakil menteri pendidikan Iran untuk urusan internasional dan sekolah di luar negeri, mengumumkan pada bulan Februari bahwa sekitar $335 juta dihabiskan setiap tahun untuk pendidikan pelajar asing di negara tersebut, yang sebagian besar berasal dari Afghanistan.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada tahun 2020, media asing telah mengerahkan seluruh upayanya untuk menciptakan sentimen anti-Afghanistan di Iran. Baru-baru ini, media berusaha menggambarkan warga Afghanistan sebagai ancaman terhadap keamanan Iran setelah kuil Shah Cheragh di kota Shiraz di bagian tengah selatan diserang dalam dua serangan terpisah selama setahun terakhir. Sementara itu terungkap bahwa dua teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut bukanlah warga negara Afghanistan, salah satunya berasal dari Republik Azerbaijan dan satu lagi dari Tajikistan.