Damaskus, Purna Warta – Perwakilan dari Parlemen Suriah mengatakan bahwa Untuk membangun kembali hubungan dengan Turki, Ankara harus mengakhiri pendudukan wilayah Suriah dan berhenti mendukung kelompok teroris.
Petres Marjaneh, kepala Komite Internasional Parlemen Suriah, menekankan pada Selasa malam (13/9) bahwa ada kemungkinan untuk lebih dekat dengan Ankara dan bahwa Damaskus siap untuk membangun kembali hubungan dengan tetangganya dengan dua syarat.
Baca Juga : Cendekiawan: Orang-Orang Amerika Dan Dunia Dimainkan Pada 9/11
Marjane menjelaskan kepada surat kabar Rusia Izvestia: Untuk menjalin hubungan, Ankara harus mengakhiri pendudukannya di wilayah utara Suriah dan menghentikan dukungannya terhadap kelompok-kelompok bersenjata yang ada di Suriah.
Perwakilan dari Parlemen Suriah ini mencatat bahwa ada beberapa hambatan serius untuk meningkatkan hubungan dengan Turki. Tentu saja, ia juga mengungkapkan bahwa ada berbagai hubungan antara kedua negara di bidang keamanan.
Dia menekankan: hubungan antar negara harus dibangun atas dasar bertetangga yang baik dan memperhatikan kepentingan bersama.
Dalam konteks ini, jurnalis Turki Yashar Niazbayev mengatakan: Ada perkembangan positif yang nyata dalam hubungan antara Ankara dan Damaskus.
Menurut Izvestia, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memiliki dua alasan utama untuk mendekati Suriah: Pengungsi Suriah dan separatis Kurdi.
Niazbayev menjelaskan bahwa tugas utama Erdogan adalah mengamankan perbatasan selatan Turki dari serangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang para pejuangnya bersembunyi di Suriah utara.
Baca Juga : Venezuela Tawarkan Lima Juta Hektar Untuk Investasi Pertanian Dari Iran
Dia menekankan: Erdogan dan lawan-lawannya setuju bahwa cara terbaik untuk mengamankan perbatasan selatan bukanlah serangan militer, tetapi negosiasi dengan Damaskus.
Pengamat politik Turki Karim Haas juga percaya bahwa pendekatan dengan Damaskus mungkin diperlukan untuk Presiden Turki Erdogan dari sudut pandang pemilihan. Erdogan tidak bergantung pada hasil dalam waktu dekat, atau pada pemulihan penuh hubungan dengan Suriah, tetapi dia mengandalkan kemampuan untuk mengembalikan para pengungsi yang berada di Turki ke Suriah dan menyelesaikan hubungan dengan Damaskus.