Beirut, Purna Warta – Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Syaikh Naim Qassem mengatakan gerakan Lebanon adalah inti dari kampanye perlawanan regional untuk mempertahankan wilayah Palestina yang diblokade di Jalur Gaza dari agresi Israel yang sedang berlangsung.
Baca Juga : Serangan Israel makin Gencar; Sistem Layanan Kesehatan Gaza Lumpuh Total
Dalam sebuah postingan yang dipublikasikan di media sosial pada hari Selasa, Syeikh Qassem mengatakan bahwa Hizbullah akan selalu siap semaksimal mungkin untuk mempertahankan Gaza dan menghadapi penjajah Palestina.
Dia mengatakan Amerika Serikat dan Eropa harus bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan rezim Zionis Israel terhadap anak-anak dan perempuan di Gaza.
Pernyataannya muncul ketika para pejuang Hizbullah melakukan baku tembak di perbatasan Lebanon dengan wilayah pendudukan Israel sejak awal bulan ini ketika Israel melancarkan serangannya ke Gaza.
Baca Juga : Iran: Pembunuhan Jurnalis oleh Israel adalah Kejahatan Perang
Hizbullah telah memperingatkan bahwa mereka akan bergabung dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas dan sekutunya dalam perang melawan Israel jika rezim tersebut meningkatkan agresinya terhadap Gaza dan jika pasukan militer asing turun tangan untuk membantu rezim Israel dalam pertempuran tersebut.
Konfrontasi di Gaza meletus pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap pemukim Israel dan pasukan militer, menewaskan sekitar 1.400 orang di antara mereka.
Qassem mengatakan Operasi Badai Al-Aqsa menimbulkan “kekalahan yang tak terlupakan” pada rezim Israel. Namun ia mengatakan, agresi Israel merupakan kekalahan yang tak terlupakan bagi umat manusia karena AS dan sekutunya di Eropa mendukung agresi dan kebiadaban rezim Israel di Gaza.
Baca Juga : Tiongkok: Perang Israel di Gaza Berisiko Menjadi Konflik Regional yang Lebih Luas
Lebih dari 5.700 orang tewas dan lebih dari 18.000 orang terluka dalam waktu kurang dari tiga minggu serangan Israel di Gaza.