Damaskus, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa Kepentingan pemerintah Ankara adalah kehancuran dan ketidakstabilan negara kita dan Turki tidak memiliki masa depan di negara kita.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al-Ikhbariyah Syria, Faisal Mekdad mengatakan pada hari Senin (27/12): Kepentingan pemerintah Turki adalah kehancuran dan ketidakstabilan negara kita dan terus menghalangi jalannya Astana dan kesepakatan sochi, meskipun keduanya positif.
Baca Juga : Begini Amerika Mengatur Koalisi Arab dalam Menyerang Yaman
Menteri Luar Negeri Suriah menambahkan: Teman dan musuh sama-sama telah mengakui stabilitas, perlawanan, dan pencapaian besar yang telah dicapai Suriah.
Al-Mekdad melanjutkan: Pasukan SDF (Pasukan Demokratik Suriah) seharusnya tidak mengandalkan Amerika Serikat; Karena Amerika mengeksploitasi mereka dan kemudian memuntahkannya [seperti] air liur. Tidak akan ada rencana separatis di Suriah yang terlaksana.
Mekdad menyebut tujuan sanksi AS sebagai tujuan yang rendah dan tidak manusiawi terhadap rakyat.
Mekdad menambahkan: Tujuan sanksi dan blokade ekonomi adalah untuk memiskinkan rakyat.
Baca Juga : Suara Ledakan Terdengar di Damaskus
Menteri Luar Negeri Suriah mengingatkan: Ada sekitar 57.000 warga di kamp Al-Hawl, sekitar 30.000 di antaranya adalah wanita dan anak-anak. Kamp Al-Hawl dan kamp tidak manusiawi lainnya harus ditutup.
Dia menekankan: Pemerintah Suriah memberikan segala macam bantuan dan dukungan kepada mereka yang ingin kembali ke tanah air mereka. Barat tidak ingin para pengungsi kembali, tetapi membayar mereka untuk tinggal di kamp-kamp.
Mekdad menambahkan: Musuh Israel adalah bagian dari perang melawan Suriah dan dukungan untuk terorisme, dan agresi Israel terhadap Suriah adalah kriminal dan bertentangan dengan semua resolusi gencatan senjata.
Menteri Luar Negeri Suriah di akhir pembicaraannya mengatakan: Kami memiliki lebih dari 14 kedutaan besar Arab di Damaskus, dan yang lainnya sekarang ingin kembali kepada kami. Penting bagi kita untuk memiliki hubungan bilateral dengan negara-negara Arab, yang telah berkembang dengan baik.
Baca Juga : Serangan Rudal Israel di Pinggiran Latakia + video