Damaskus, Purna Warta – Menanggapi serangan Israel di Bandara Internasional Damaskus pada Senin pagi (2/1), pemerintah Suriah menuntut kecaman dan tindakan segera dari PBB untuk menghukum rezim Zionis dan memastikan bahwa kejahatan serangan Israel terhadap Suriah tidak akan terulang.
Baca Juga : Perundingan antara Ankara dan Damaskus Tidak Baik Menurut Pemimpin Al-Nusra
Menurut kantor berita resmi negara Suriah “SANA“, pemerintah Suriah bereaksi dengan mengirimkan dua pesan kepada kepala Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB berkenaan serangan baru rezim Zionis Israel di Bandara Internasional Damaskus, dan menyatakan: Ketika rakyat negara-negara anggota PBB sedang merayakan Natal dan Tahun Baru dan menuntut terciptanya perdamaian, kemakmuran dan stabilitas di dunia, Rezim Zionis Israel justru melanggar hukum internasional dan prinsip serta ketentuan Piagam PBB dan melakukan agresi baru terhadap Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah menambahkan: Serangan rezim Zionis Israel di Bandara Internasional Damaskus tidak lain adalah babak baru kejahatan rezim Zionis Israel dan secara langsung menargetkan Suriah dan rakyatnya yang teguh yang berkomitmen untuk mempertahankan kedaulatan, persatuan, dan integritas wilayah mereka.
Kementerian ini meminta Dewan Keamanan dan PBB untuk melontarkan kecaman dan mengutuk kejahatan dan agresi rezim Zionis Israel dan mengambil tindakan segera untuk meminta pertanggungjawaban dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas agresi tersebut dan agar tidak mengulanginya.
Serangan pagi rezim Zionis Israel di bandara Damaskus adalah serangan pertama rezim ini pada tahun 2023.
Baca Juga : Reaksi Sana’a terhadap Kesepakatan Dewan Kepresidenan dengan UEA
Sekitar dua minggu lalu, rezim Zionis Israel menargetkan daerah sekitar Damaskus dengan beberapa rudal dari timur laut Danau Tiberias, di mana pertahanan udara tentara Suriah mencegat rudal dan menghancurkan beberapa di antaranya.
Serangan udara oleh rezim Zionis Israel ini terjadi pada saat pemerintah Suriah telah berulang kali mengirimkan surat kepada PBB untuk mengutuk serangan tersebut dan meminta mereka untuk menghentikannya.