Damaskus, Purna Warta – Perwakilan Tetap Suriah untuk PBB mengatakan: Hak kami adalah untuk merebut kembali Golan yang diduduki – secara penuh – sesuai perbatasan pada tahun 1967.
Menurut laporan kantor berita resmi Suriah SANA, Basam Sabbagh, perwakilan tetap Suriah untuk PBB, menyebutkan pada Jumat malam (28/10): Merebut kembali Golan adalah hak tetap yang tidak dapat dinegosiasikan dan tidak dapat diserahkan.
Perwakilan tetap Suriah juga mengatakan: Serangan berkelanjutan Israel di wilayah negara-negara Arab dan tindakannya di Palestina dan Golan Suriah yang diduduki menunjukkan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional.
Sabbagh menambahkan: Sikap Suriah tetap dan kami bersama mereka dalam perjuangan untuk pembebasan wilayah Palestina yang diduduki dan pembentukan negara Palestina merdeka dengan berpusat di Al-Quds As-Sharif.
Dia menekankan: Pasukan pendudukan Israel melakukan serangan militer berulang kali di wilayah Suriah untuk melemahkan kekuatan tentara kita dalam memerangi kelompok teroris.
Sabbagh melanjutkan: Baru-baru ini, Israel secara sistematis dan sengaja menyerang pusat-pusat sipil, yang mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia.
Menurut laporan kantor berita IRNA, pernyataan Sabbagh muncul setelah rezim Zionis Israel menargetkan wilayah Suriah tiga kali dalam minggu ini.
Dan yang terakhir adalah pada Kamis pagi, di mana Damaskus menjadi sasaran jet-jet tempur rezim Zionis Israel.
Kantor berita resmi Suriah SANA juga mengumumkan bahwa pertahanan udara tentara Suriah telah berhasil menembak beberapa rudal musih di sekitar langit Damaskus.
Patut disebutkan bahwa Pemerintah Suriah telah berulang kali mengumumkan bahwa rezim Zionis Israel dan sekutu regional dan baratnya mendukung kelompok teroris Takfiri yang memerangi pemerintah Suriah.
Sejauh ini, tentara Suriah telah berulang kali menemukan pengiriman senjata dan amunisi – yang merupakan produk Zionis Israel – dari kelompok teroris yang berbasis di Suriah.