Damaskus, Purna Warta – Media-media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa Suriah bergabung dengan proyek “Belt and Road” (Jalan Sutra Baru) dengan menandatangani nota kesepahaman antara Damaskus dan Beijing.
Tiongkok terus mendorong rencana investasi yang disebut rencana Sabuk dan Jalan (Belt and Road), dan Suriah telah bergabung dengan rencana besar itu.
Baca Juga : Sana’a: Komunitas Internasional Tidak Bisa Lepas dari Kenyataan
Media dan kantor berita yang dikelola pemerintah di Tiongkok, seperti Global Times dan Xinhua, melaporkan bahwa Suriah bergabung dengan rencana “Belt and Road” pada Rabu (12/1) dengan menandatangani nota kesepahaman.
Belt and Road merupakan proyek investasi infrastruktur ekonomi lebih dari 60 negara dan pengembangan dua jalur perdagangan “Silk Road Economic Belt” dan “Maritime Silk Road” yang dipresentasikan oleh Tiongkok pada tahun 2013.
Menurut beberapa laporan, “Belt and Road” adalah proyek investasi terbesar yang pernah diajukan oleh suatu negara.
Global Times yang dikelola pemerintah Tiongkok menulis tentang Suriah yang bergabung dengan rencana itu: Menurut para ahli, ini adalah pencapaian besar dari sabuk dan jalan, karena sekarang terhubung dengan seluruh Timur Tengah dan menunjukkan pengaruh dan daya tariknya.
Baca Juga : Jet-Jet Tempur Saudi Serang Rumah Sakit
Menurut laporan itu, aksesi Suriah ke rencana jalan dan sabuk terjadi setelah panggilan telepon Presiden Tiongkok Xi Jinping November 2021 (dua bulan lalu) dengan timpalannya dari Suriah Bashar al-Assad dan kunjungan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi ke Damaskus pada Juli 2021.
Menurut Global Times, Ini (aksesi Suriah ke Rencana Sabuk dan Jalan) datang di tengah kunjungan intensif enam menteri luar negeri Timur Tengah lainnya ke Tiongkok.
Hal itu juga menunjukkan bahwa Tiongkok berperan penting dalam berkoordinasi dengan Timur Tengah, dalam upayanya untuk mengembangkan dan menstabilkan kawasan dengan melihat ke timur di tengah Covid-19 dan mengubah hubungan dengan Amerika Serikat.
Media pemerintah Tiongkok ini menambahkan: Para ahli mencatat bahwa perjanjian itu akan membantu Suriah membuka cakrawala kerja sama yang luas dengan Tiongkok dan negara-negara lain dan membangun kembali dirinya di tengah perang Barat dan sanksi ekonomi, seperti bagaimana cara Tiongkok membantu Irak.
Baca Juga : Utusan PBB Bantah Klaim Turki al-Maliki
Aksesi Suriah ke Proyek Jalan dan Sabuk ditandatangani di Damaskus di hadapan Fazi Khalil, kepala Komisi Perencanaan dan Kerjasama Internasional, dan Feng Biao, duta besar Tiongkok untuk Suriah.
Selain Suriah, Nikaragua bergabung dalam proyek road and belt pada Rabu kemarin (12/1). Sebuah nota kesepahaman ditandatangani antara pejabat dari kedua belah pihak di ibukota Amerika Latin Nikaragua dan Tiongkok.