Bagheri Kani: Sumber Ketidakstabilan dan Ancaman Terorisme di Afghanistan adalah Amerika Serikat

Sumber Ketidakstabilan dan Ancaman Terorisme di Afghanistan adalah Amerika Serikat

Tehran, Purna Warta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional harus fokus pada peningkatan perdamaian, keamanan dan kesejahteraan di Afghanistan, kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Politik Ali Bagheri Kani.

Bagheri Kani menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan di Teheran dengan Roza Isakovna Otunbayeva, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afghanistan, pada hari Minggu.

Baca Juga : Iran dan India Sepakati Perjanjian 10 Tahun untuk Kembangkan Pelabuhan Chabahar

Ia mengatakan kehadiran AS di Afghanistan menjadi sumber ketidakstabilan, ketidakamanan, dan memperburuk ancaman terorisme dan penanaman narkotika di negara yang dilanda perang tersebut.

Organisasi internasional di Afghanistan harus memberikan prioritas pada pengamanan kepentingan rakyat Afghanistan, peningkatan kondisi kehidupan dan kesejahteraan mereka serta jaminan keamanan negara, tambahnya.

Diplomat Iran tersebut menekankan bahwa negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, harus mengganti kerugian yang mereka timbulkan terhadap rakyat Afghanistan dan seluruh kawasan selama lebih dari dua dekade.

PBB memikul tanggung jawab untuk memainkan peran konstruktif dalam membangun perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, kata Bagheri Kani.

Dia juga menyoroti pentingnya melakukan semua persiapan yang diperlukan untuk repatriasi warga negara Afghanistan yang berpendidikan dan terampil yang tinggal di negara lain, termasuk Iran, dan menggunakan kapasitas mereka untuk pembangunan negara tersebut.

Otunbayeva, pada bagiannya, menunjuk pada kompleksitas permasalahan di Afghanistan dan banyaknya aktor, menekankan perlunya mengoordinasikan posisi negara-negara regional dan ekstra-regional untuk membantu mendorong pembangunan dan stabilitas negara tersebut.

Dia menyerukan bantuan Iran untuk memperkuat kerja sama konstruktif antara negara-negara regional dan ekstra-regional dan berinteraksi dengan pemerintah de-facto Kabul.

Amerika Serikat menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 di bawah bendera “perang melawan teror.”

Baca Juga : Dokter Iran Sukses Lakukan Operasi Transplantasi Organ Pertama dari Donor yang Sudah Meninggal

Invasi yang dilakukan Taliban disusul dengan kematian ratusan ribu warga sipil Afghanistan dan jutaan lainnya mengungsi.

Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021 setelah membuat kemajuan besar di seluruh negeri, yang dipicu oleh penarikan pasukan asing pimpinan AS serta runtuhnya pasukan keamanan negara dengan cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *