HomeTimur TengahSudah Dua Bulan, UEA Tarik Diri dari Koalisi Maritim AS di Timur...

Sudah Dua Bulan, UEA Tarik Diri dari Koalisi Maritim AS di Timur Tengah

Abu Dhabi, Purna Warta – Pemerintah Uni Emirat Arab melalui Kementerian Luar Negeri mengumumkan pada Rabu (31/5) setelah melakukan evaluasi secara mendalam bahwa negara itu sudah keluar dari koalisi maritim AS, di kawasan Timur Tengah sejak dua bulan lalu.

Menurut keterangan Kemlu UEA, Abu Dhabi setelah melakukan evaluasi berkelanjutan terkait kerja sama keamanan efektif dengan seluruh mitra, dua bulan lalu keluar dari Pasukan Maritim Gabungan.

Baca Juga : Iran Gelar Konferensi Internasional tentang Wacana Monoteistik-Etis Imam Khomeini

“UEA berkomitmen pada dialog perdamaian dan instrumen diplomatik sebagai alat untuk memajukan tujuan-tujuan bersama di bidang keamanan dan stabilitas kawasan,” imbuhnya.

Kemlu UEA menjelaskan, “Kami akan terus melanjutkan komitmen-komitmen kami untuk menjaga keamanan pelayaran di perairan milik kami dengan metode yang bertanggung jawab.”

UEA juga mengatakan berkomitmen untuk melakukan dialog dan keterlibatan diplomatik untuk memajukan keamanan dan stabilitas regional serta memastikan keselamatan navigasi di dekat pantainya sesuai dengan hukum internasional.

Keputusan tersebut menandai momen penting dalam lanskap geopolitik kawasan, dan mengubah dinamika kerja sama internasional dalam keamanan maritim.

Kawasan ini memiliki beberapa rute pelayaran terpenting dunia, dan sejak 2019, telah terjadi serangkaian serangan terhadap kapal pada saat ketegangan antara AS dan Iran.

Sebelumnya pada bulan Mei, AS mengatakan akan memperkuat “postur pertahanan” di Teluk ketika Washington menuduh Teheran melakukan peningkatan serangan terhadap pengiriman komersial.

Iran menyita dua kapal tanker minyak internasional pada akhir April dan awal Mei di Selat Hormuz, termasuk Niovi, yang sedang melakukan perjalanan dari Dubai menuju pelabuhan Fujairah UEA.

Menurut The Wall Street Journal, keputusan UEA  menarik diri diambil karena frustrasi atas kegagalan AS yang dirasakan untuk menanggapi “ancaman” Iran.

Mengutip pejabat AS dan Teluk, surat kabar AS itu melaporkan UEA kecewa dan menuntut AS mengambil tindakan lebih keras untuk menghalangi Iran setelah insiden baru-baru ini.

Namun demikian, UEA membantah kebenaran laporan surat kabar itu dengan mengatakan itu adalah “salah karakterisasi” percakapan antara kedua negara. Sampai saat ini Angkatan Laut, Amerika Serikat, belum menunjukkan reaksinya terhadap berita, dan keputusan pemerintah Uni Emirat Arab ini.

Baca Juga : Makin Gencar Bantu Ukraina, Senjata Apa Saja yang Didapat Ukraina dari Barat?

Pasukan Maritim Gabungan pimpinan AS, terdiri dari 34 negara yang diklaim bertujuan menjaga keamanan dan memerangi terorisme, serta perompakan laut di perairan Laut Merah dan Teluk Persia, yang merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia.

Markas koalisi maritim pimpinan AS di Timur Tengah ini berada di Bahrain, dekat pangkalan Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat, dan Komando Pusat AS.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here