Damaskus, Purna Warta – Bulan suci Ramadhan di Suriah dikaitkan dengan tradisi tertentu, dan berbagai kota di negara Islam ini memiliki suasana berbeda selama bulan Ramadhan.
Masyarakat Suriah menghabiskan bulan suci Ramadhan dengan adat istiadat khusus.
Baca Juga : Tentara Israel Benarkan Adanya Serangan Rudal Yaman
Jalan-jalan di Damaskus lebih ramai dibandingkan sebelumnya pada sore hari di bulan ini, dan menjadi lebih sepi menjelang azan Maghrib mendekat.
Begitu azan “Allah Akbar” dikumandangkan melalui pengeras suara masjid, kota menjadi sangat sepi dari orang yang lalu lalang.
Ramainya pasar di bulan penuh berkah kemungkinan besar disebabkan oleh banyaknya keluarga yang saling mengunjungi, oleh karena itu pasar manisan dan segala jenis makanan menjadi ramai.
Segala macam manisan Suriah dan Arab menghiasi meja masyarakat Suriah saat berbuka puasa.
Seorang penduduk Damaskus mengenai hal ini menceritakan: “Sepuluh hari pertama bulan ini untuk makanan dan sepuluh hari kedua untuk pakaian; sedangkan sepuluh hari terakhir untuk manisan (kue-kue).”
Seluruh jalan di kota Damaskus penuh dengan teriakan para penjual yang mengucapkan kalimat-kalimat untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Baca Juga : Amerika Setuju Jual Tank Abrams Ke Bahrain
Jalanan dan pasar di Damaskus, seperti Maidan, Hamidiyah, Hamra dan pasar terkenal lainnya di ibu kota Suriah, dipenuhi orang yang menjual buah-buahan dan sayur-sayuran pada siang dan malam hari setelah salat.