Teheran, Purna Warta – Sistem Pertahanan Udara Khordad-3 Iran berhasil menghancurkan sasaran ketinggian menengah dalam latihan pertahanan udara gabungan khusus dengan nama sandi Pembela Velayat Sky 1402.
Baca Juga : Pasukan Keamanan Iran Bekuk Dua Teroris yang Terkait dengan Serangan Kerman
Sistem Pertahanan Udara Khordad-3, yang diproduksi oleh Angkatan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dilengkapi dengan rudal buatan dalam negeri. Sistem pertahanan udara digunakan untuk mencapai sasaran tiruan pada hari kedua latihan pada hari Jumat.
Sistem Pertahanan Udara Khordad-3 adalah salah satu sistem rudal pertahanan udara jarak menengah Iran yang paling canggih dan kuat.
Pada hari Jumat, Angkatan Bersenjata Iran berhasil melakukan operasi melawan serangan elektronik dan siber terhadap sistem pertahanan udara pada hari kedua latihan pertahanan udara gabungan khusus.
“Mereka mempraktikkan berbagai metode dan taktik peperangan elektronik dan perang siber untuk menghadapi invasi elektronik,” Brigadir Jenderal Abbas Farajpour, juru bicara latihan Guardians of Velayat Sky 1402, mengatakan pada hari Jumat.
Pada hari Kamis, pasukan Iran berhasil meluncurkan metode pertahanan udara baru yang menggunakan drone untuk mencegat dan menargetkan sasaran musuh.
Drone tempur Karrar yang dikembangkan di dalam negeri dan dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara buatan dalam negeri, berhasil mencegat dan menghancurkan pesawat musuh selama latihan tersebut.
Baca Juga : Iran Bongkar 10 Tim Teror Usai Insiden Bom Kerman
Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan latihan pertahanan udara gabungan khusus di wilayah Barat Daya, Selatan, dan Tenggara negara itu.
Dijuluki Pembela Langit Velayat 1402, latihan ini dimulai pada hari Kamis dengan partisipasi Angkatan Darat Pertahanan Udara, Angkatan Udara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Angkatan Udara Republik Islam Iran, dan Angkatan Laut Iran. Republik Islam Iran, Angkatan Laut IRGC, dan sebagian angkatan darat Angkatan Darat di bawah kendali operasional Pangkalan Pertahanan Udara Gabungan Khatam al-Anbiya.
Latihan tersebut diadakan di area seluas 583 km, yang membentang dari jalur pantai selatan hingga 400 km di dalam negeri dan hingga area pengawasan udara.
Pada tahap pertama latihan, yang diadakan di sepertiga wilayah udara negara itu, penerbangan intelijen dan pengintaian dilakukan oleh pesawat berawak dan tak berawak milik Angkatan Darat dan IRGC.
Selain itu, tindakan operasional dan pertahanan dilakukan dengan sistem deteksi, intersepsi, dan serangan dalam negeri terhadap pesawat penyerang hipotetis.
Pusat komando dan kendali dalam latihan ini menggunakan sistem radar aktif dan pasif yang sangat canggih dan asli yang memanfaatkan sinyal dan pembacaan elektro-optik untuk memantau area latihan.
Baca Juga : Iran Tolak Klaim Belanda atas Kematian Bayi dalam Serangan Erbil
Satelit pengawasan, pesawat tak berawak dan sistem deteksi dan pengumpulan informasi serta radar pertahanan udara negara tersebut digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi target serta memantau area latihan di lingkungan peperangan elektronik.
Pada hari kedua latihan, berbagai sasaran di ketinggian rendah juga ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal jarak pendek 9-Dey milik IRGC Aerospace Force.