Beirut, Purna Warta – Lebanon mengatakan akan mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB terhadap Israel karena mengganggu sistem navigasinya dan melanggar kedaulatan negaranya.
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Nasional (NNA) resmi, Kementerian Luar Negeri Lebanon mengatakan Israel membahayakan penerbangan sipil di wilayah udara bandara internasional Beirut.
Lebanon akan “mengajukan keluhan mendesak kepada Dewan Keamanan PBB tentang Israel… yang mengganggu sistem navigasi dan keselamatan penerbangan sipil” di langit sekitar bandara sejak dimulainya perang genosida rezim pendudukan di Jalur Gaza, tambah kementerian itu.
“Lebanon juga menganggap Israel bertanggung jawab secara internasional atas konsekuensi dari setiap kecelakaan atau bencana yang disebabkan oleh kebijakan Israel yang sengaja mengganggu sistem navigasi udara dan darat, dan dengan sengaja mengganggu perangkat penerima dan pemancar sinyal.”
Rencana pengaduan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan wilayah pendudukan Israel.
Gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon dan Israel telah saling baku tembak sejak awal Oktober, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan serangan gencar di Gaza menyusul operasi mendadak yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Hizbullah telah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasannya selama Israel melanjutkan agresi brutalnya terhadap wilayah Gaza yang terkepung, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 32.070 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 74.298 lainnya.
Hizbullah berperang dalam dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer Israel mundur secara memalukan pada kedua perang tersebut.