Manama, Purna Warta – Pemimpin revolusi Bahrain mengatakan pada peringatan kesepuluh tahun penindasan kaum revolusioner di negara itu bahwa gerakan menuju kebebasan akan terus berlanjut meskipun banyaknya penindasan.
Ayatullah Sheikh Isa Qasim, pemimpin Gerakan dan Revolusi Islam Bahrain, mengatakan bahwa rakyat di negara ini akan terus bergerak sampai tuntutan mereka dipenuhi.
“Rakyat Bahrain akan terus menempuh jalan mereka sampai kemenangan dan kebebasan tercapai,” katanya dalam pidatonya pada hari Sabtu menandai peringatan kesepuluh tahun demonstrasi rakyat Bahrain melawan rezim Al Khalifa (14 Februari 2011).
“Sikap politik penguasa Bahrain penuh dengan ketidakadilan dan penindasan dan tidak sesuai dengan harapan rakyat di negara itu,” kata Sheikh Isa Qasim, menurut pemberitaan Al-Ahd.
Pemimpin Revolusi Bahrain menekankan bahwa baik kekerasan, penyiksaan, atau permintaan bantuan dari pasukan penindas asing seperti Saudi tidak dapat membungkam perjuangan rakyat Bahrain.
Ayatullah Qasim mengkritik tindakan rezim Al-Khalifa di Bahrain, dengan mengatakan, “Metode penindasan dan semua jenis pelecehan dan marginalisasi serta kebebasan yang mati terus menerus dilakukan rezim Bahrain.”
Pada tahun 2011, rezim Al-Khalifa meminta bantuan pasukan Arab Saudi untuk menekan revolusi Bahrain, dan militer Saudi dan Bahrain menanggapi tuntutan damai rakyat Bahrain dengan menekan dan menindas mereka.
Pemimpin Tertinggi Revolusi Bahrain juga merujuk pada upaya rezim Al-Khalifa untuk menormalkan hubungan dengan rezim pendudukan di Yerusalem, berkata: “Masuknya Bahrain ke dalam normalisasi hubungan dengan Israel bertujuan untuk mempermalukan dan membuat negara itu bertekuk lutut di hadapan musuh.”
Baca juga: Nujaba: Poros Perlawanan Irak Berbagi Pengalamannya Dengan Rakyat Bahrain