Beirut, Purna Warta – Setidaknya selusin orang tewas ketika pesawat tempur Israel melancarkan serangan terhadap beberapa gedung di kota pesisir selatan Lebanon, Tyre, yang menimbulkan kepulan asap hitam besar.
Baca juga: Hizbullah Sebut Netanyahu Tidak akan Berhasil, Israel makin Gencarkan Serangan
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel di jalan dekat kota pesisir bersejarah tersebut, yang terletak sekitar 80 kilometer (50 mil) di selatan ibu kota Beirut, menewaskan “enam orang dan bagian tubuh” yang memerlukan identifikasi serta empat orang terluka, sementara serangan lain menewaskan “enam orang dan empat orang terluka” di kota Maaraka pada hari Senin.
Delapan orang juga tewas dalam serangan Israel di desa al-Nabi Shayth di Lebanon timur, menurut Kantor Berita Nasional (NNA) resmi.
Di tempat lain di kota Ghazieh di Lebanon selatan, yang terletak 4 kilometer (2,4 mil) di selatan Saida, dua orang tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah bangunan dengan banyak orang lainnya terperangkap di bawah reruntuhan.
Selain itu, serangan udara Israel di kota Hermel di Lembah Bekaa di Lebanon timur menewaskan satu orang dan melukai banyak lainnya.
Menurut Kantor Berita Nasional resmi Lebanon, jet Israel juga menyerang sebuah rumah dua lantai, menghancurkannya dan menyebabkan orang-orang hilang di bawah reruntuhan.
Beberapa serangan udara Israel menghantam pinggiran selatan ibu kota Lebanon, di lingkungan Haret Hreik, menyusul perintah evakuasi paksa bagi penduduk di sana.
Perkembangan itu terjadi satu hari setelah utusan AS Amos Hochstein pada hari Minggu mengancam akan menarik diri dari upaya mediasi yang bertujuan untuk menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon jika rezim Tel Aviv tidak menerima proposal AS, menurut media Israel.
Baca juga: 130.000 Anak di Bawah Usia 10 Tahun Terjebak di Gaza Utara
Sejak 23 September, tentara Israel telah melancarkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di Lebanon dalam eskalasi berbahaya dengan gerakan perlawanan Hizbullah.
Lebih dari 3.600 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon, dengan lebih dari 15.300 lainnya terluka dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak dimulainya permusuhan pada 8 Oktober 2023, menurut otoritas kesehatan Lebanon.