Tell Tawil, Purna Warta – Beberapa media melaporkan bahwa jet tempur Turki menyerang daerah Kristen di Suriah utara dengan dalih memerangi teroris PKK.
Angkatan Udara Turki menyerang dan menghancurkan daerah-daerah Kristen, termasuk sebuah desa Kristen Asyur di timur laut Suriah, pada Senin malam(30/8) dengan dalih menyerang posisi PKK.
Menurut Kantor Berita Asianews, pesawat tempur Turki menyerang Tell Tawil, sebuah desa dekat Tall Tamer di provinsi al-Hasakah, pada Senin malam.
Sumber-sumber lokal dengan mengkonfirmasi serangan udara Turki, mengatakan bahwa daerah itu adalah bagian dari perang yang sedang berlangsung, Turki menyerang Kurdi di Suriah dan Irak, tanpa melihat konsekuensinya terhadap warga sipil setempat.
Menurut laporan itu, serangan itu merusak rumah-rumah warga Kristen Asyur dan menurut laporan para saksi mata dan gambar-gambar yang diposting di media sosial bahwa serangan udara telah menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah warga dan banyak di antaranya sekarang tidak dapat dihuni. Tetapi tidak ada warga sipil yang tewas atau terluka karena penduduk sempat melarikan diri sesaat sebelum serangan itu terjadi.
Dalam beberapa pekan terakhir, pesawat-pesawat tempur Turki telah berulang kali menyerang wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.
Sementara itu, Turki mengklaim bahwa operasi militernya sah karena tujuan mereka adalah untuk mengakhiri ancaman Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang bersekutu dengan PKK dan menciptakan zona aman di seberang perbatasan.
Menurut sumber itu, pemimpin Kristen Asyur itu menyebut tindakan Turki dalam serangan udara di Suriah utara sebagai barbar dan menyatakan harapan bahwa militer Suriah akan mampu mempertahankan wilayah itu, karena itu milik mereka.
Kementerian Pertahanan Turki baru-baru ini mengumumkan serangan udara besar-besaran oleh jet-jet tempurnya terhadap beberapa posisi teroris yang berafiliasi dengan PKK jauh di Irak dan di daerah Panjwin. Dan mengumumkan bahwa serangan udara ini dilakukan dengan 20 jet tempur dan menargetkan 28 posisi milik kelompok teroris PKK di daerah pegunungan yang dikenal sebagai Assos.