Aleppo, Purna Warta – Pasukan Suriah dan Rusia melancarkan serangan balasan terhadap posisi teroris di Suriah utara, menimbulkan banyak korban jiwa dan merebut kembali kendali atas wilayah-wilayah penting setelah militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) sempat memasuki sebagian wilayah Aleppo.
Baca juga: Arab Saudi Hentikan Upaya Perjanjian Pertahanan AS Terkait Kebuntuan Israel
Teroris dari Hayat Tahrir al-Sham (HTS) maju ke beberapa wilayah Aleppo pada hari Jumat, merebut wilayah-wilayah termasuk Al-Hamdaniyah, Al-Furqan, dan Al-Zahraa Association, menurut sumber-sumber lokal. Namun, pasukan Suriah dengan cepat melancarkan operasi balasan untuk menangkis serangan tersebut.
Komando Umum Angkatan Darat Suriah mengumumkan bahwa pasukannya telah menewaskan atau melukai ratusan militan, menghancurkan kendaraan lapis baja, dan menjatuhkan 17 pesawat nirawak yang digunakan oleh para teroris. “Pasukan kami menimbulkan kerugian besar pada para penyerang dan berhasil mendapatkan kembali kendali atas titik-titik yang sebelumnya dilanggar,” bunyi pernyataan itu.
Komando Umum menambahkan bahwa kelompok Takfiri yang didukung asing telah mengerahkan pejuang asing dan menggunakan berbagai jenis persenjataan berat dalam serangan baru mereka. Ia meyakinkan warga bahwa operasi akan terus berlanjut hingga ancaman teroris benar-benar hilang.
Sementara itu, pesawat tempur Suriah dan Rusia mengebom posisi teroris di provinsi Aleppo utara dan Idlib, dengan fokus pada kota Maarat al-Numan dan wilayah Gunung al-Zawiya di Idlib selatan.
Serangan Rusia dilaporkan menewaskan sedikitnya 200 militan dalam sehari, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Televisi Al-Mayadeen Lebanon melaporkan bahwa tentara Suriah secara preemptif menggagalkan empat operasi teroris skala besar yang berasal dari kota Anadan, barat laut Aleppo. Serangan rudal menargetkan benteng teroris di Aleppo barat dan Gunung Zawiya, mengganggu serangan yang direncanakan.
Di Idlib tenggara, pasukan Suriah membalas serangan HTS dan merebut kembali wilayah strategis. Militer memperkuat posisinya di semua lini untuk mencegah serangan di masa mendatang.
Baca juga: Turki Tekankan Kepatuhan terhadap Kesepakatan Saat Bentrokan Meningkat di Suriah
Menteri Luar Negeri Suriah Bassam Sabaq, dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, menekankan komitmen Suriah untuk menghadapi agresi teroris. “Negara dan rakyat Suriah tetap teguh menentang serangan ini dan tidak akan membiarkan teroris atau pendukungnya mencapai tujuan mereka,” tegas Sabaq.
Komando Umum memperingatkan warga agar mengandalkan sumber resmi untuk mendapatkan informasi yang akurat, dengan alasan adanya upaya kelompok teroris untuk menyebarkan propaganda menyesatkan yang bertujuan menciptakan kepanikan.