HomeTimur TengahSerangan AS di Perbatasan Suriah-Irak Tewaskan Sejumlah Milisi Perlawanan

Serangan AS di Perbatasan Suriah-Irak Tewaskan Sejumlah Milisi Perlawanan

Bagdad, Purna Warta – Setidaknya lima orang tewas dan beberapa lainnya tewas setelah sebuah lokasi di provinsi timur Suriah, Dayr al-Zawr, dekat perbatasan Irak, tempat basis pejuang perlawanan, diserang oleh pesawat militer AS.

Sabereen News, saluran berita Telegram yang terkait dengan Unit Mobilisasi Populer anti-teror Irak – lebih dikenal dengan nama Arab Hashd al-Sha’abi – melaporkan bahwa terdapat warga negara Lebanon di antara korban serangan yang menargetkan instalasi militer di kota tersebut. dari al-Bukamal pada Sabtu pagi (30/12).

Pejuang perlawanan Irak melancarkan tiga serangan terpisah terhadap pangkalan militer AS di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak dan negara tetangga Suriah atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Jalur Gaza.

Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung pejuang anti-teror, dalam pernyataan terpisah yang diterbitkan di saluran Telegramnya mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di Pangkalan Udara al-Harir, yang terletak 45 kilometer (27,9 mil) di utara Bandara Internasional Erbil, pada hari Jumat malam.

Kelompok tersebut mencatat bahwa serangan udara tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas dukungan AS terhadap perang berdarah Israel melawan warga Palestina di Jalur Gaza. Belum ada laporan mengenai tingkat kerusakan di fasilitas militer tersebut, atau kemungkinan korban jiwa.

Sebelumnya, pasukan perlawanan Irak telah menembakkan rentetan roket ke pangkalan militer Amerika di kota al-Shaddadi, yang terletak sekitar 50 kilometer (31 mil) selatan kota Hasakah di timur laut Suriah. Fasilitas lain yang dikelola AS di pangkalan militer Kharab al-Jir di distrik Yarubiyah di provinsi yang sama di Suriah juga terkena sejumlah roket.

Serangan terhadap instalasi militer AS di Irak dan Suriah terjadi di tengah meningkatnya sentimen anti-AS atas dukungan kuat Washington terhadap perang Israel melawan warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, yang telah menewaskan sedikitnya 21.320 orang, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. 55.603 orang lainnya juga terluka.

Rezim Israel melancarkan perang setelah kelompok perlawanan Gaza melakukan Operasi Badai Al-Aqsa, operasi terbesar mereka melawan entitas pendudukan selama bertahun-tahun.

Sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober, Amerika Serikat telah mendukung serangan ganas Israel di wilayah Palestina sebagai sarana “pertahanan diri.” Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tanggal 2 November mengesahkan paket bantuan militer mandiri senilai $14,3 miliar untuk Israel. Namun undang-undang tersebut belum mendapat persetujuan Senat. Washington juga memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here