Damaskus, Purna Warta – Pasukan Turki terus mengintensifkan serangan mereka di Suriah utara di al-Hasakah, menargetkan provinsi Al-Hasakah dengan artileri, yang mengakibatkan dua warga sipil terluka.
Kantor berita resmi Suriah (SANA) pada hari Minggu (31/7) mengumumkan bahwa dua warga sipil Suriah terluka akibat serangan artileri oleh pasukan Turki di sekitar Tall Tamer di pinggiran barat laut al-Hasakah.
Baca Juga : PM Australia: Hak untuk Suara Pribumi Di parlemen Australia
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa serangan artileri pasukan Turki di Tall Tamer juga menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur di daerah ini.
Tentara Turki dan kelompok bersenjata yang didukung oleh negara ini dalam dua bulan terakhir telah mengintensifkan serangan mereka dan berulang kali menempatkan wilayah provinsi Aleppo dan al-Hasakah di bawah target tembakan artileri dan roket.
Serangan artileri tentara Turki dan kelompok bersenjata yang didukung oleh Ankara telah meningkat di Suriah utara, sejak Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada akhir Mei bahwa negaranya akan segera memulai operasi untuk menciptakan zona aman sedalam 30 kilometer di wilayah Suriah.
Di sisi lain Suriah menekankan bahwa ancaman rezim Turki untuk apa yang disebutnya dengan operasi zona aman di Suriah utara bertentangan dengan hasil dan keluaran pertemuan Astana.
Baca Juga : Ayatullah Khamanei Intruksikan Tangani Dampak Banjir Iran segera
Menurut laporan ini, pada pertengahan Juni, Ayman Suzan, perwakilan delegasi Suriah pada pertemuan proses Astana di Kazakhstan, mengatakan bahwa Rezim Turki terus melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Suriah dan memukul genderang agresi dengan menargetkan wilayah Suriah dan membunuh warga yang tidak bersalah dengan alasan dan argumen yang tidak berdasar.
Dia melanjutkan: Ancaman rezim Turki untuk menciptakan apa yang disebut zona aman bertentangan dengan hasil Astana, dan tindakan Ankara adalah kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan masyarakat internasional harus menghadapinya.
Menanggapi ancaman Turki untuk melakukan operasi militer baru di Suriah, Alexander Lavrentiev, perwakilan khusus Rusia untuk Suriah, menegaskan kembali penentangan negaranya terhadap tindakan ini dan meminta Turki untuk menyelesaikan masalah secara damai.
Lavrentiev menyebut tindakan Turki di Suriah utara tidak rasional dan mengatakan bahwa tindakan ini mengacaukan situasi dan meningkatkan ketegangan di kawasan.
Baca Juga : Warga Tehran Masuki Muharram dengan Peringati Asyura
Menurut SANA, Ali Asghar Khaji, kepala delegasi Iran, juga bertemu Ayman Sozan, kepala delegasi Suriah, pada pertemuan proses Astana. Ia juga menekankan perlunya menghormati keutuhan wilayah dan kesatuan negara Suriah.