Baghdad, Purna Warta – Pasukan Kataib Hizbullah Irak mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Minggu pagi bahwa mereka telah menghentikan serangan mereka terhadap rezim Israel bersamaan dengan penerapan gencatan senjata di Gaza dan hingga akhir jeda ini.
Baca Juga : Belgia: Satu-satunya Cara Selesaikan Krisis di Gaza adalah Solusi Politik
Menurut laporan Iran Press Minggu pagi (26/11) dari kantor berita Sputnik Rusia, pasukan Kataib Hizbullah Irak mengumumkan bahwa mereka telah mengurangi intensitas serangan mereka terhadap pangkalan Amerika dan menghentikan serangan mereka terhadap Israel, hingga akhir gencatan senjata yang diumumkan di Gaza.
Berikut pernyataan Kataib Hizbullah Irak:
“Kami menekankan bahwa kami tidak akan berhenti menghadapi pasukan pendudukan Amerika sampai Irak dibebaskan, dan ini adalah keputusan yang tidak akan kami tinggalkan, tidak peduli seberapa besar konsekuensinya.”
Kataib Hizbullah dari Irak juga mengapresiasi kekuatan Poros Perlawanan di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman yang bergegas membantu saudara-saudara Palestina mereka selama serangan rezim Israel di Gaza.
Sejak awal invasi rezim Israel ke Gaza, pangkalan militer Amerika di Irak dan Suriah telah menjadi sasaran serangan rudal dan drone.
Menurut Iran Press, pasukan perlawanan Palestina melancarkan operasi mendadak yang disebut ‘Badai Al-Aqsa’ dari Gaza (Palestina selatan) pada hari Sabtu, 15 Mehr, setara dengan 7 Oktober 2023, terhadap posisi Israel, dan rezim ini sebagai pembalasan. dan menghentikan operasi perlawanan telah menutup seluruh penyeberangan Jalur Gaza dan membombardir daerah ini.
Baca Juga : Iran dan Indonesia Tingkatkan Kerja Sama dalam Bidang Sains dan Pengetahuan
Dukungan Barat terhadap Israel dengan dalih membela diri praktis merupakan lampu hijau dan izin bagi Tel Aviv untuk melanjutkan pembunuhan brutal terhadap anak-anak dan perempuan Palestina.