Mahra, Purna Warta – Pasukan khusus Inggris telah tiba di Yaman untuk memburu tersangka yang dicurigai Inggris berada di balik serangan terhadap sebuah kapal tanker yang terkait dengan Israel baru-baru ini. Dalam serangan tersebut seorang penjaga keamanan Inggris tewas, Daily Express melaporkan.
Sebuah tim Special Air Service (SAS) yang terdiri dari 40 tentara tiba di bandara al-Ghaydah di provinsi timur Mahra pada hari Sabtu (7/8). Mereka tiba setelah Jenderal Sir Nick Carter, kepala Angkatan Bersenjata Inggris, mendesak kekuatan Barat untuk membalas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Adrian Underwood, seorang penjaga keamanan maritim swasta dari Inggris, dan kapten Rumania dari kapal tanker yang dikelola Israel.
Mercer Street, kapal milik Jepang berbendera Liberia, diserang sekitar 152 mil laut (280 km) timur laut pelabuhan Duqm Oman pada 29 Juli ketika sedang menuju ke Uni Emirat Arab dari Tanzania.
AS, Inggris dan Israel mengklaim pesawat tak berawak itu diluncurkan dari Yaman timur atas perintah Tehran.
Mereka bergegas menuduh Iran memiliki peran dalam insiden itu tanpa memberikan bukti apa pun. Rumania juga menuduh bahwa serangan itu disengaja dan dikoordinasikan oleh Tehran.
Bagaimanapun Rusia telah menolak dengan keras adanya indikasi yang menunjukkan keterlibatan Iran dalam serangan tersebut.
Iran sendiri dengan keras menolak tuduhan itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh mengeluarkan peringatan keras terhadap setiap tindakan melawan kepentingan Republik Islam berdasarkan klaim yang tidak berdasar.
Menurut Daily Express, tim SAS beroperasi dengan pasukan operasi khusus AS, yang sudah berada di wilayah tersebut untuk membantu melatih unit komando elit Saudi.
“Tim SAS menggunakan penangan lokal yang disubsidi oleh Kantor Luar Negeri Inggris. Penangan tersebut memiliki pengetahuan tentang wilayah untuk membantu memburu pejuang Ansarullah yang mereka curigai bertanggungjawab atas serangan tersebut,” kata laporan itu.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa kapal Israel lainnya telah mendapat serangan nyata di berbagai rute maritim di seluruh dunia.
Sebelumnya pada bulan Juli, kebakaran terjadi di sebuah kapal kargo milik Israel setelah dihantam oleh senjata tak dikenal di Samudra Hindia bagian utara. TV al-Mayadeen Lebanon mengatakan bahwa ketika diserang, kapal itu sedang dalam perjalanan ke pantai UEA.
Kembali pada bulan Februari, sebuah kapal milik Israel terkena ledakan di Laut Oman. Pada bulan April, kapal Israel lainnya diserang di lepas pantai UEA.
Serangan itu terjadi dengan latar belakang berbagai serangan rezim Israel terhadap kapal kargo di seluruh wilayah Teluk Persia dan di tempat lain.