Tehran, Purna Warta – Menyusul Universitas Shiraz, Universitas Iran lainnya juga telah menawarkan beasiswa kepada mahasiswa di Amerika Serikat dan Eropa yang dikeluarkan karena berpartisipasi dalam demonstrasi pro-Palestina di kampus-kampus, menyusul tindakan keras terhadap pengunjuk rasa di negara-negara Barat.
Sayid Mahmoud Aghamiri, dekan Universitas Shahid Beheshti di Teheran, pada hari Kamis menyampaikan proposalnya kepada mereka yang memprotes genosida Israel di Gaza.
Baca Juga : Aksi Pro Palestina Makin Meluas, Dua Universitas di AS Penuhi Tuntutan Demonstran
“Kami menerima mahasiswa yang dikeluarkan dari universitas-universitas Eropa dan Amerika karena memprotes tindakan Zionis,” kata Aghamiri. “Kami telah mempertimbangkan beasiswa untuk para siswa ini dan kami menanggung sepenuhnya biaya pendidikan, asrama dan akomodasi.”
Langkah tersebut dilakukan setelah Universitas Shiraz menjadi pusat akademik pertama yang menawarkan mahasiswa bahkan profesor yang dikeluarkan atau diancam akan dikeluarkan di AS untuk melanjutkan studi di sekolah bergengsi di Iran.
Aghamiri mengatakan universitas juga memberikan “dukungan khusus kepada mahasiswa Palestina yang hidupnya terkena dampak” akibat agresi Israel.
Mahasiswa di Amerika Serikat dan Eropa menghadapi penangkapan atau pengusiran akibat demonstrasi mereka yang mendukung gencatan senjata di Gaza dan divestasi universitas mereka dari perusahaan yang mendukung Israel.
Para pengunjuk rasa telah berkumpul di setidaknya 30 kampus universitas AS sejak bulan lalu, seringkali mendirikan tenda-tenda untuk memprotes perang genosida Israel di Jalur Gaza.
Kampus-kampus universitas di Australia, Kanada, Prancis, Italia, dan Inggris juga menjadi tempat protes pro-Palestina.
Pada hari Kamis, mahasiswa di kampus-kampus Inggris mendirikan perkemahan menuntut institusi mereka melakukan divestasi dari perusahaan yang terlibat dalam perdagangan senjata dengan Israel.
Baca Juga : Amerika Mengancam Keamanan Dunia Antariksa, Kata Cina
Sekitar 100 mahasiswa pro-Palestina menduduki aula depan sebuah gedung di Universitas Lausanne (UNIL) di Swiss, menuntut boikot akademis terhadap institusi-institusi Israel dan penghentian segera dan permanen perang di Gaza.
Di Universitas California, Los Angeles, ratusan petugas polisi yang mengenakan helm turun ke lokasi demonstrasi pro-Palestina. Mereka melepaskan tembakan kilat, menahan pengunjuk rasa, dan membubarkan kamp para demonstran.