Sehari Jelang Pilpres, Iran Memasuki Masa Tenang

pemilihan presiden iran

Teheran, Purna Warta – Kampanye resmi berakhir untuk pemilihan presiden putaran kedua Iran tahun 2024 dengan waktu kurang dari 24 jam hingga pemungutan suara dimulai pada Jumat pagi.

Baca juga: Iran: Negara-negara SCO Dapat Berdagang dengan Dunia melalui Iran Lebih Cepat

Iran akan mengadakan pemilihan presiden putaran kedua pada hari Jumat karena pemungutan suara pada tanggal 28 Juni tidak ada satu pun dari keempat kandidat yang memperoleh mayoritas absolut.

Mantan menteri kesehatan dan anggota parlemen senior Masoud Pezeshkian dan mantan negosiator nuklir dan kepala badan keamanan tertinggi Saeed Jalili ikut dalam pemilihan setelah memperoleh suara terbanyak di antara kandidat lainnya di putaran pertama.

Dari 24,5 juta suara yang diberikan pada hari Jumat lalu, Pezeshkian, seorang kandidat reformis, memperoleh 10,4 juta suara sementara Jalili, seorang kandidat penganut paham prinsip, memperoleh 9,4 juta suara.

Kedua kandidat meluncurkan kampanye mereka untuk putaran kedua pada hari Minggu dan mengadakan rapat umum dan pertemuan kampanye yang intens. Mereka mengambil bagian dalam dua debat presiden yang disiarkan televisi dan program TV lainnya.

Juru bicara Dewan Konstitusi Iran Hadi Tahan Nazif pada hari Minggu mengesahkan hasil putaran pertama pemilihan presiden.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, diperkirakan 61 juta orang memenuhi syarat untuk memilih di dalam dan luar negeri. Dan sekitar 60.000 tempat pemungutan suara didirikan di seluruh negeri. Ekspatriat Iran juga dapat memilih di lebih dari seratus negara.

Mohsen Eslami, juru bicara kantor pusat pemilihan negara itu, mengatakan pada hari Kamis bahwa jumlah tempat pemungutan suara dalam putaran kedua sama dengan putaran pertama tetapi menambahkan bahwa jumlahnya dapat meningkat di beberapa daerah pemilihan jika perlu, Press TV melaporkan.

Dia mengatakan hasil awal akan diumumkan paling cepat Sabtu pagi.

Pemilu di seluruh negeri berlangsung setahun lebih cepat dari jadwal, karena Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia pada bulan Mei.

Baca juga: Putin: Nilai Perdagangan Teheran-Moskow Meningkat pada 2024

Sebuah helikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongannya jatuh di hutan pegunungan barat laut pada 19 Mei, menewaskan presiden, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan enam orang lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *