Damaskus, Purna Warta – Sebuah kelompok Irak yang dikenal sebagai “Tashkil al-Warithin” mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak baru-baru ini di pangkalan Amerika Serikat di segitiga perbatasan antara Irak, Suriah dan Yordania.
Dalam sebuah pernyataan yang diedarkan secara online, sebuah kelompok Irak yang dikenal sebagai “Tashkil al-Warithin” melakukan serangan terhadap markas Amerika Al-Tanf di segitiga perbatasan antara Irak, Suriah dan Yordania.
Baca Juga : Hubungan Iran-Suriah Bersifat Strategis
Dalam pernyataan ini disebutkan: Tidak ada yang bisa menghentikan operasi kami. Kami banyak memperingatkan tentang kelalaian dan berlutut di hadapan pendudukan Amerika Serikat di Kawasan. Siapa pun yang tidak mendengarkan seruan kami untuk mengusir penjajah, akan berlutut di depan selongsong senjata kami.
Dalam lanjutan pernyataan tersebut ditekankan: Kami mengatakan bahwa posisi kami adalah lapangan dan kami tidak bersembunyi di balik pernyataan yang tertulis oleh keyboard. Kami berjanji pada diri kami sendiri bahwa darah para komandan akan menjadi penerang jalan kami dan kami sekarang berada pada peringatan yang menyakitkan atas kepergian mereka ke alam yang kekal (peringatan kesyahidan mereka).
Di akhir pernyataannya, dijelaskan: Kami melakukan operasi penyerangan pangkalan al-Tanf di gurun Suriah, pada pukul 12.30 siang, pangkalan yang digunakan oleh penjajah Amerika Serikat sebagai markas dan pusat rencana tindakan-tindakan mereka di Irak.
Pada hari Jumat lalu, sumber yang dekat dengan oposisi Suriah mengumumkan serangan pesawat tak berawak di pangkalan Amerika “Al-Tanf” di tenggara Suriah.
Beberapa jam kemudian, militer AS mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi serangan di markas pasukan pendudukannya di al-Tanf, Suriah. Amerika Serikat mengumumkan bahwa tiga drone menargetkan pangkalan militer negara itu di Suriah.
Baca Juga : Demonstran Israel: “Demokrasi Mati Diam-Diam”
Angkatan Darat AS mengklaim bahwa tidak ada tentaranya yang terluka dalam serangan ini dan dua dari drone ini ditembak jatuh oleh pasukan koalisi anti-ISIS.
Namun, dalam kelanjutan pernyataan tersebut, disebutkan bahwa drone ketiga menghantam area pangkalan tersebut dan dua anggota yang disebut Tentara Pembebasan Suriah terluka.