Damaskus, Purna Warta – Pasukan Demokratik Suriah, yang dikenal sebagai SDF yang berafiliasi dengan Amerika Serikat, menerapkan darurat militer dan jam malam di Suriah timur pada Jumat malam.
SDF mengumumkan bahwa keputusan ini akan dilaksanakan di pinggiran Deir Ez-Zor mulai pukul lima pagi hari Sabtu, selama 48 jam.
Baca Juga : Kehadiran Pasukan Asing di Yaman Adalah Sebuah Ancaman
Keputusan ini diambil ketika bentrokan sengit antara milisi SDF dan suku-suku Arab serta orang-orang bersenjata yang dikenal sebagai Dewan Militer Deir Ezzor (yang berafiliasi dengan Pasukan Demokratik Suriah) berlanjut selama enam hari berturut-turut.
Bentrokan hari Jumat antara milisi SDF dengan suku-suku Arab dan kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Dewan Militer Deir Ez-Zor di wilayah Dhiban, Al-Ezbah, Al-Basira, Al-Tayyanah dan Jadeed Bakkarah itu terjadi dan beberapa orang dari pihak yang berkonflik terbunuh atau terluka dalam hal itu.
Laporan di jejaring sosial menunjukkan bahwa puluhan kendaraan lapis baja buatan Amerika Serikat dibakar selama konflik antara kelompok bersenjata Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan elemen-elemen bersenjata yang setia kepada suku-suku Arab di pinggiran Deir Ez-Zor.
Baca Juga : Pejabat Yaman Umumkan Tawaran Drone ke Arab Saudi
Setelah penangkapan Ahmed al-Khabil, juga dikenal sebagai “Abu Khola”, komandan kelompok bersenjata Dewan Militer Deir Ez-Zor pada hari Minggu, bentrokan antara Pasukan Demokratik Suriah dan elemen-elemen bersenjata yang setia kepada suku Arab semakin intensif di pinggiran Deir Ez-Zor.
Abu Khola adalah kepala Dewan Militer Deir Ezzor dan juga salah satu komandan Arab terkemuka di Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Setelah beberapa hari bentrokan antara SDF dan Dewan Militer Deir Ez-Zor sebagai dua kelompok milisi saingan yang didukung oleh Washington di Suriah timur, Angkatan Darat Amerika Serikat menuntut diakhirinya bentrokan tersebut dan memperingatkan bahwa konflik-konflik ini dapat membantu menghidupkan kembali kelompok teroris ISIS.
Baca Juga : Sana’a: Amerika dan Inggris Tidak Boleh Melampaui Batas