Sayyid Hasan Nasrullah: Arab Saudi Cari Alasan Buat Krisis di Lebanon

Sayyid Hasan Nasrullah: Arab Saudi Cari Alasan Buat Krisis di Lebanon

Lebanon, Purna Warta Sayyid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon pada awal pidato dalam memperingati hari syuhada mengatakan: “Hizbullah telah menetapkan hari syuhada sebagai hari untuk semua orang-orang yang gugur di jalan Allah.

“Para syuhada memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Kami menghormati dan menghargai mereka. Ini adalah komitmen dan keyakinan kami yang didasari Islam, Alquran, dan ketaatan kami kepada para utusan Allah Swt. Para syuhada adalah kekayaan spiritual, emosional dan ruhani yang besar bagi kami.”

Baca Juga : Kekalahan Pertahanan Terakhir Pasukan Koalisi Saudi di Utara Ma’rib

Dia menambahkan: “Saya selalu mendengar ketika saya mendapat kehormatan untuk bertemu dengan keluarga para syuhada bahwa mereka siap untuk mengorbankan putra dan anak kesayangan mereka yang lain untuk mempertahankan poros perlawanan. Tuhan telah melatih jiwa para syuhada ini dan bersinar di hati mereka. Mereka adalah kekayaan spiritual dan budaya Islam. Kita adalah umat yang selalu menghormati semua para syuhada di Kawasan, di berbagai bagian negara Lebanon, dan di belahan dunia lainnya. Kami berterima kasih kepada mereka dan keluarga mereka atas semua yang telah mereka korbankan.

Kemenangan poros perlawanan atas makar AS di kawasan

Sayyid Hasan Nasrullah menyatakan “Ketika kita berbicara tentang para syuhada, kita sedang berbicara tentang sebuah pencapaian sejarah. Salah satu pencapaian terpenting adalah pembebasan tanah dan tawanan, memperoleh dukungan dan pencegahan. Pencapaian ini akan terus berlanjut. Pencapaian ini hasil dari pengorbanan para syuhada yang berjuang di garis terdepan melawan makar teroris Amerika Serikat di kawasan. Hal lain dari pencapaian para syuhada adalah pencegahan terjadinya perang saudara dan dominasi penuh Amerika Serikat atas Lebanon.

Baca Juga : 4 Tuntutan Turki Untuk Mencairkan Hubungan Beku dengan Yunani

Ketakutan Zionis terhadap poros perlawanan memasuki wilayah  Al-Jalil

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon mengatakan “Israel sekarang benar-benar takut setelah mereka memikirkan wilayah aman bagi entitasnya sendiri. Latihan berkelanjutan pasukan Israel mencerminkan hipotesis adanya ketakutan terhadap poros perlawanan Ketika memasuki Al-Jalil. Jika poros perlawanan memasuki Palestina utara dan Galilea, maka akan ada banyak konsekuensi yang tidak menguntungkan bagi rezim pendudukan. Israel sadar akan adanya kekuatan poros perlawanan dan pentingnya bagi mereka untuk memikirkan strateginya. Poros perlawanan terus bergerak, sementara Israel terus khawatir dengan keberadaannya. Adapun kekerasan yang meningkat terhadap para tawanan warga Palestina sebenarnya mencerminkan kekhawatiran dan ketakutannya, bukan kekuatannya.

Upaya Hizbullah untuk mendirikan pemerintahan pusat

Dia menambahkan: “Hizbullah sedang mencoba untuk mendirikan pemerintahan yang adil dan terpusat yang memiliki kedaulatan nyata dan kemerdekaan sejati. Manifestasi paling sederhana dari pemerintahan yang independen dan bebas adalah tidak menerima perintah asing.”

Baca Juga : Pejabat Hamas: Kami Bangga Punya Hubungan Dengan Iran

Arab Saudi sedang mencari alasan untuk membuat krisis di Lebanon

Nasrullah menegaskan sikap Menteri Informasi Lebanon dengan mengatakan: “Tuntutan Arab Saudi dan mereka yang berada di belakangnya tidak berakhir di Lebanon. Kepentingan nasional tidak berarti kepatuhan pada perintah asing. Arab Saudi mencari alasan untuk menciptakan krisis di Lebanon, dan hal ini adalah bagian dari rencana untuk melawan poros perlawanan.”

Sekjen Hizbullah di Lebanon menambahkan “Rencana Arab Saudi dengan sekutunya di Lebanon pada hakikatnya adalah untuk memerangi Hizbullah, karena mengapa Arab Saudi sampai saat ini tidak memberikan bantuan kepada sekutunya? Krisis di Lebanon merupakan kelanjutan dari perang yang dimulai pada tahun 2006.”

Hizbullah tidak mendominasi Lebanon

Sayyid Hasan Nasrullah menyatakan “Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya mengklaim bahwa Hizbullah mengendalikan pemerintah Lebanon. Semua orang Lebanon mengetahui bahwa Hizbullah tidak memiliki otoritas atas pemerintah Lebanon. Kami tidak menyangkal bahwa Hizbullah adalah  gerakan yang efektif dan merupakan salah satu partai terbesar di Lebanon yang memiliki akar yang kuat dalam hal politik dan kemasyarakatan, tetapi Hizbullah tidak mendominasi negara.”

Dia menambahkan: “Selama ledakan pelabuhan Beirut, saya secara pribadi telah berpidato mengenai hal ini sebanyak lima kali dan warga pun berdemonstrasi, beberapa di antaranya gugur. Tapi Hizbullah tidak mendominasi Lebanon. Apakah transfer energi dalam jarak 250 kilometer berarti Hizbullah mendominasi urusan negara? Kebohongan terbesarlah yang mengklaim bahwa Hizbullah mendominasi Lebanon.”

Baca Juga : Bagheri: Masalah Utama Pembicaraan Adalah Konsekuensi Penarikan AS Dari JCPOA Bukan Nuklir

Satu-satunya cara untuk mengakhiri agresi terhadap Yaman adalah dengan menghentikan pengepungan dan menghentikan perang

Mengacu pada perkembangan di Yaman, Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon mengatakan “Masalah utama Yaman adalah agresi, pengepungan dan konsekuensinya. Konsekuensi dari agresi di Marib Yaman dan Kawasan sangatlah besar dan Arab Saudi pun menyadari hal ini. Iran mengumumkan kepada Saudi bahwa masalah Yaman adalah urusan internal Yaman, kemenangan di Yaman dicapai dengan iman, kebijaksanaan, keberanian, dan pertolongan Tuhan. Orang-orang Yaman memiliki kekuatan besar dan kecerdasan. Satu-satunya cara untuk mengakhiri agresi terhadap Yaman adalah dengan menghentikan pengepungan dan menghentikan perang”

Sayyid Hasan Nasrullah mengatakan “Saya meminta semua orang untuk bersabar, tenang dan menjaga kedaulatan nasional Lebanon. Mereka yang membunuh saudara-saudara kita di Khalda akan segera dihukum.”

Baca Juga : Resolusi PBB Kecam dan Meminta Zionis Untuk Menghentikan Pemukiman

Mengacu pada insiden Al-Tayouneh, Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon mengatakan: “Kami sepakat dengan saudara-saudara kami di gerakan Amal untuk menahan diri. Hal Ini adalah komitmen agama dan kemanusiaan kami.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *