Beirut, Purna Warta – Media kabar ramai dengan pertanyaan-pertanyaan soal kesehatan Sayid Hasan Nasrullah. Orang-orang dekat Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa Sayyid Hasan alergi musim semi, bukan terpapar Covid-19.
Dalam orasi di hari Muqawamah dan Pembebasan kemarin, Sayid Hasan Nasrullah, Sekjen Hizbullah sempat batuk-batuk di tengah pidato. Sontak media warta mempertanyakan kesehatan sang Jenderal Muqawamah Lebanon.
Di awal orasi, Sayid Hasan sendiri meminta maaf karena kondisi kesehatannya yang tidak mendukung untuk aktif menjelang hari al-Quds dunia kemarin dan hari-hari berat Palestina dalam perang Muqawamah melawan Israel.
Baca Juga : Badan Intelijen Barat Memiliki Hubungan Kuat Dengan Kelompok Teroris di Suriah
Orang-orang dekat Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa Sayid Hasan Nasrullah alergi musim semi. Sudah menjadi kebiasaan, Sayid Hasan selalu alergi di musim semi. Mereka juga menolak kabar-kabar miring media tentang kesehatan Sekjen Muqawamah Lebanon. Demikian Samanews, Selasa (1/6), mengabarkan.
Dunia warta Lebanon juga melaporkan bahwa ini bukan kali pertama Sayyid Hasan Nasrullah tersiksa dengan alergi ini. Dan setiap kali sakit, Sekjen Hizbullah selalu mendapatkan perawatan khusus, karena sakitnya terkadang tidak bisa dipastikan.
Hanya saja, menurut pengamatan media Lebanon, sakit Sayyid Hasan Nasrullah bersamaan dengan perubahan urgen regional. Sehingga memaksa Sayyid Hasan berpidato dalam kondisi sakit dan media lawanpun langsung memanaskan isu.
Sumber terdekat Sayyid Hasan Nasrullah menegaskan bahwa Sekjen Hizbullah hanya dirawat dan tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.
Banyak pula laporan yang menjelaskan aktifitas sehari-hari Sayyid Hasan Nasrullah. Bahkan petinggi Muqawamah Lebanon tersebut masih mengamati laporan-laporan dalam waktu biasanya dan menghubungi setiap pihak terkait via telpon jika dibutuhkan.
Baca Juga : Hemmati & MehrAlizadeh Bersaing Dapatkan Dukungan Reformis?
Sementara Wakil Sekjen Hizbullah, Sheikh Naim Qassem mengakui penurunan kesehatan Sayyid Hasan Nasrullah, namun dia menegaskan bahwa hal tersebut biasa dan akan kembali normal dalam dua atau tiga hari ke depan.
“Karena orang-orang ingin mendengarkan pidatonya pada hari Muqawamah dan Pembebasan. Ditambah lagi keraguan yang akan muncul jika tidak hadir di hari penting, akhirnya Sayid Hasan memaksakan diri untuk hadir di tengah orang-orang tercintanya dan yang menanti orasinya,” tambah Sheikh Naim Qassem lebih lanjut.