Satu Kandidat Pemilu Presiden Iran Buka Pintu Pertemuan dengan Joe Biden

Satu Kandidat Pemilu Presiden Iran Buka Pintu Pertemuan dengan Joe Biden

Tehran, Purna Warta Surat kabar Amerika Serikat, Associated Press melaporkan bahwa Abdolnasser Hemmati, salah satu kandidat Pemilu Presiden Iran, hari Rabu (9/6) mengungkapkan kemungkinannya mengadakan pertemuan dengan Joe Biden seandainya terpilih nanti.

Abdolnasser Hemmati adalah mantan petinggi Bank Sentral Iran (CBI) yang melepas jabatan demi mendaftarkan diri menjadi kandidat Presiden dalam Pemilu tahun ini.

Baca Juga : Ringkasan Debat Capres Iran Putaran Ke-2

Kepada Associated Press (AP), Hemmati menyatakan bahwa dirinya ingin bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden seandainya dirinya menang nanti. Yang jelas, Gedung Putih harus mengirim sinyal lebih baik dan kuat ke Republik Islam Iran.

Dalam wawancara ini, Abdolnasser Hemmati, mantan Ketua CBI, menegaskan, “Kembalinya Amerika Serikat ke resolusi nuklir Iran adalah kunci segala kemungkinan relasi di tengah situasi panas Kawasan.”

“Saya kira sampai saat ini, kami belum melihat satu hal serius dari Joe Biden. Pertama, mereka (AS) harus kemabli ke JCPOA. Jika kami melihat langkah ini dan tumbuh peningkatan kepercayaan, maka kami bisa berbicara di kemudian hari,” tambah Hemmati menjelaskan.

Lebih lanjut Associated Press melaporkan penjelasan Hemmati tentang sinyal yang dimaksud.

“Sinyal yang ingin dilihat oleh orang-orang Iran adalah kembalinya Washington ke resolusi nuklir,” jelasnya.

Dalam wawancara yang dilakukan di kantor Abdolnasser Hemmati di Tehran tersebut, mantan Ketua Bank Sentral Iran melanjutkan, “Amerika telah mengirim sinyal positif, tapi belum cukup. Jika sinyal tersebut lebih kuat, sinyal tersebut pasti mempengaruhi pandangan positif dan negatif kami.”

Menjawab pertanyaan Associated Press tentang siap dan tidaknya Iran menerima pembatasan tambahan, seperti pembatasan program rudal Balistik, demi pengangkatan sanksi. Hemmati menyatakan, “Tehran tidak akan menerima syarat ini.”

“Kesepakatan program nuklir Iran harus berada dalam struktur resolusi. Jika tidak demikian, hal itu tidak akan diterima oleh Rahbar, tidak pula oleh Presiden,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *