Teheran, Purna Warta – Dalam tonggak sejarah bagi sektor antariksa swasta Iran, satelit “Kowsar” dan “Hodhod” berhasil diluncurkan ke orbit dengan peluncur Soyuz Rusia, menandai upaya swasta pertama negara itu dalam produksi satelit dan penyebaran antariksa.
Baca juga: Angkatan Laut Indonesia dan Rusia Gelar Latihan Gabungan Pertama di Laut Jawa
Satelit Iran Kowsar dan Hodhod dikirim ke antariksa sebagai bagian dari muatan yang dibawa peluncur Soyuz Rusia, yang mengantarkan 53 satelit ke orbit.
Peluncuran ini merupakan kemajuan signifikan bagi Iran, yang menyoroti upaya pertama pembuatan dan peluncuran satelit dari sektor antariksa swasta.
Satelit Kowsar, dengan berat 30 kilogram, adalah satelit penginderaan beresolusi tinggi yang dirancang untuk aplikasi di bidang pertanian, pengelolaan sumber daya alam, pemantauan lingkungan, dan tanggap bencana.
Dengan kemampuan resolusi 3,45 meter, Kowsar melampaui target Iran untuk memproduksi satelit dengan kamera ground sample distance (GSD) 10 meter pada tahun 2025.
Kowsar memiliki masa pakai 3,5 tahun di orbit, diposisikan pada ketinggian 500 kilometer, dan mampu menangkap enam bingkai per detik dalam jarak 15 kilometer.
Pencitraannya dicapai menggunakan kamera RGB dengan resolusi 3,45 meter dan kamera NIR dengan resolusi 5,5 meter, yang didukung oleh berat platform maksimum 35 kilogram.
Periode orbit satelit adalah 5.677 detik, dengan akurasi penunjuk dan stabilitas masing-masing 1 derajat dan 0,05 derajat per detik.
Daya ditopang oleh kapasitas produksi 44 watt-jam, dan mengonsumsi 29 watt-jam untuk mengoperasikan muatannya.
Sementara itu, Hodhod berfungsi sebagai satelit komunikasi kecil yang dimaksudkan untuk menciptakan jaringan komunikasi berbasis satelit dan meningkatkan konektivitas Internet of Things (IoT).
Baca juga: Iran Luncurkan Obat Mikro yang Dikembangkan Secara Lokal untuk Mengobati Kecanduan
Ditujukan untuk wilayah dengan akses komunikasi terestrial terbatas, Hodhod menawarkan solusi komunikasi di daerah terpencil dan sulit diakses.
Dibangun dengan standar CubeSat, satelit ini beroperasi dalam orbit 500 kilometer dan mendukung pertanian presisi, transportasi, logistik, dan pemantauan lingkungan. Misi utamanya berfokus pada perluasan kemampuan IoT.