Sanksi AS Terhadap Jaringan China yang Diduga Bantu Iran Produksi Drone

Sanksi As

Washington, Purna Warta Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi pada jaringan yang diduga berbasis di China, mengklaim bahwa jaringan tersebut telah membantu Iran mendapatkan kendaraan udara tak berawak (UAV).

Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada hari Kamis (9/3) terhadap “jaringan lima perusahaan dan satu individu China untuk mendukung upaya pengadaan UAV Iran,” kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga : Hamas dan Jihad Islami: Operasi Terhadap Tel Aviv Adalah Respons Alami Atas Kejahatan Zionis

Jaringan tersebut “bertanggung jawab atas penjualan dan pengiriman ribuan komponen kedirgantaraan, termasuk komponen yang dapat digunakan untuk aplikasi UAV,” tambahnya.

Pada Juli 2021, The Wall Street Journal melaporkan bahwa AS sedang merencanakan kampanye sanksi terhadap drone pertahanan Iran dan program peluru kendali, enam bulan setelah pemerintahan Presiden Joe Biden dilantik.

Mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, harian itu mengatakan pada saat itu bahwa sanksi itu ditujukan untuk mengganggu pengembangan program senjata Iran, yang selalu didefinisikan oleh Republik Islam Iran sebagai program pertahanan murni yang tidak menimbulkan ancaman bagi negara asing mana pun.

Washington menargetkan industri UAV Iran terakhir kali pada bulan Januari, dan menjatuhkan sanksi terhadap produsen drone Iran dengan dalih yang tidak berdasar dan tidak terbukti bahwa Republik Islam telah memberi Rusia UAV untuk digunakan oleh Moskow melawan Ukraina.

Republik Islam Iran, pada kesempatan berulang kali, dengan tegas menolak tuduhan Washington.

Baca Juga : AS Gelisah Karena China Dapat Meningkatkan Kekuatannya di Panggung Global

Desember lalu, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Reza Ashtiani mengatakan pejabat Ukraina telah gagal memberikan bukti atas klaim mereka bahwa Rusia menggunakan drone Iran dalam perangnya di Ukraina.

Sebulan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian juga bereaksi terhadap tuduhan AS dan negara-negara Barat lainnya, dan mencatat bahwa Iran telah memberi Rusia sejumlah drone, tetapi pengiriman telah dilakukan berbulan-bulan sebelum dimulainya perang. Di Ukraina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *