New York, Purna Warta – Senator Independen Bernie Sanders mengecam serangan pesawat tak berawak militer AS di Afghanistan yang menewaskan 10 warga sipil Afghanistan, termasuk tujuh anak-anak. Dia mengatakan bahwa serangan mematikan itu “tidak dapat diterima.”
“Saya tentu berharap mereka memahami apa yang terjadi dan memastikan itu tidak akan pernah terjadi lagi. Dan ini bukan hanya tragedi manusia, hal ini mencerminkan kita di depan seluruh dunia, dan itu tidak dapat diterima,” kata Sanders tentang pemerintahan Biden saat berbicara dengan CBS News pada hari Minggu (19/9).
Pada hari Jumat (17/9) Militer AS mengaku telah membunuh 10 warga sipil Afghanistan dalam serangan pesawat tak berawak bulan lalu. Washington sebelumnya mengklaim bahwa yang mereka bunuh adalah teroris.
Pentagon telah mempertahankan serangan 29 Agustus yang menargetkan teroris ISIS yang merupakan ancaman nyata bagi pasukan Amerika di bandara Kabul, yang dikepalai oleh Jenderal Mark Milley. Milley menyebut serangan itu sebagai serangan yang benar.
Namun pada hari Jumat (17/9), jenderal tertinggi Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie mengumumkan bahwa penyelidikan militer telah menemukan bahwa 10 warga sipil dan pengemudi yang ditargetkan bukanlah ancaman yang terkait dengan ISIS seperti organisasi bayangan yang muncul setelah ledakan bom bulan lalu di bandara Kabul. Serangan di bandara tersebut telah menewaskan puluhan warga Afghanistan dan lebih dari selusin orang Amerika.
McKenzie mengatakan kepada wartawan bahwa serangan pesawat tak berawak militer AS adalah sebuah kesalahan, ia menawarkan permintaan maaf.
Pekan lalu, Senator Republik Rand Paul menanyai Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Ia bertanya apakah serangan pesawat tak berawak AS membunuh seorang teroris atau pekerja bantuan yang tidak bersalah, namun Blinken tidak dapat mengkonfirmasi identitas target.
“Jadi, anda tidak tahu atau tidak akan memberi tahu kami?” Paul bertanya pada Blinken.
“Saya tidak tahu karena kami sedang mengkajinya,” jawab Blinken.
“Anda akan berpikir bahwa anda akan tahu sebelum melepaskan seseorang,” kata Paul dalam percakapannya dengan Blinken.
“Mungkin Anda telah menciptakan ratusan atau ribuan calon teroris baru dari pengeboman orang yang salah,” katanya.
Senator Sanders sebelumnya telah menentang penggunaan serangan pesawat tak berawak oleh militer AS di Afghanistan. Ia mengatakan selama kampanye kepresidenannya tahun 2015 bahwa ia akan bergerak untuk membatasi mereka.
Bagaimanapun Amerika Serikat dilaporkan akan meningkatkan pengawasan dan serangan pesawat tak berawaknya di Afghanistan meskipun mereka secara resmi telah menarik pasukan setelah menerapkan membunuh banyak orang dan menghancurkan bangunan di Afghanistan selama dua puluh tahun.
Menurut media AS, Presiden Joe Biden telah meminta komandan militernya untuk melakukan lebih banyak serangan pesawat tak berawak di Afghanistan.
Beberapa pengamat percaya bahwa pemerintahan Biden yang berada di bawah tekanan atas penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan berusaha memberi sinyal pesan kepada kelompok-kelompok militan di negara yang dilanda perang itu bahwa operasi militer kemungkinan akan berlanjut bahkan setelah penarikan militer AS.