Rusia Telah Gagalkan Plot Sabotase dan Terorisme Oleh Ukraina di Pipa Gas ‘South Stream’

Rusia sabotase

Moskow, Purna Warta – “Sebagai hasil dari serangkaian tindakan investigasi, FSB mencegah upaya layanan khusus Ukraina untuk melakukan tindakan sabotase dan terorisme pada pipa gas South Stream yang memasok sumber daya energi ke Turki dan Eropa,” kata dinas keamanan pada Kamis (24/11).

Lebih lanjut dinyatakan bahwa warga Rusia yang terlibat dalam persiapan dan dukungan material dari serangan teroris telah ditahan.

“Mereka menyita 4 ranjau magnetik, 4 kg bahan peledak plastik, sekering aksi tertunda, 593.000 rubel dan sarana komunikasi yang berisi korespondensi dan negosiasi dengan pengawas dari dinas intelijen Ukraina, instruksi untuk merakit dan memasang alat peledak, serta untuk transfer dana dan koordinat lokasi ledakan di Wilayah Volgograd,” tambah FSB, sembari memberikan rincian operasi.

South Stream, awalnya dimaksudkan untuk mengangkut gas Rusia di bawah Laut Hitam ke pantai Bulgaria, lalu dibatalkan pada tahun 2014 demi TurkStream, yang mendarat di Turki dan dapat memasok gas ke Hongaria dan Bulgaria.

Itu terjadi sekitar dua bulan setelah pipa gas Nord Stream 1 dan 2 terkena kebocoran yang tidak dapat dijelaskan. Rusia menuduh Inggris mengarahkan dan mengkoordinasikan ledakan pada pipa gas di dasar Laut Baltik.

Hasil awal penyelidikan Swedia-Denmark menunjukkan bahwa ledakan itu adalah “sabotase yang disengaja.”

Dalam perkembangan terpisah pada hari Kamis (24/1), Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan blok itu terus maju dengan paket sanksi kesembilan terhadap Rusia sebagai tanggapan atas operasi militernya di Ukraina, yang sekarang memasuki bulan kesepuluh.

Ketua Komisi Eropa tidak memberikan perincian tentang tindakan apa yang dapat dilakukan oleh putaran baru sanksi UE.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *