Moskow, Purna Warta – Koran Rusia Kommersant dalam artikelnya yang mengabarkan penyelidikan insiden kapal Iran Saviz dan melaporkan adanya kemungkinan keterlibatan rezim Zionis dan Arab Saudi dalam tindakan keji tersebut.
Menurut Russian Today, sebuah artikel di surat kabar Kommersant yang diterbitkan oleh analis Rusia Mariana Blinkaya menyatakan: Saviz telah berada di selatan Laut Merah selama tiga tahun, tidak jauh dari Selat Bab al-Mandeb di persimpangan tiga negara Yamani, Djibouti dan Eritrea.
Pentingnya Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb telah menjadikan wilayah tersebut menjadi tempat medan pertempuran bagi kekuatan regional dan supra-regional, dan setiap aktor berusaha untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut dan Tanduk Timur Afrika.
Negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, menganggap keamanan Laut Merah sebagai bagian dari keamanan nasional negara-negara Arab dan pihaknya sedang mengupayakan keras investasi ekonomi di tepi Laut Merah.
Penulis artikel ini menulis bahwa ada kemungkinan keterlibatan Riyadh dalam kasus penyerangan kapal dagang Saviz dikarenakan adanya informasi kepada pihak Riyadh mengenai keterlibatan kapal tersebut dalam serangan Houthi terhadap posisi Saudi.
Menurut seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, Israel memberikan informasi kepada Amerika Serikat tentang serangan itu sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat dan mengklaim bahwa hal itu dilakukan sebagai tanggapan Iran atas serangan sebelumnya yang terjadi pada kapal-kapal Israel.
Penulis menyimpulkan dengan mencatat bahwa insiden itu bertepatan dengan dimulainya negosiasi Wina untuk kembali pada kesepakatan nuklir Iran yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, dengan melanjutkan pembicaraan dan negosiasi dengan Iran serta kemungkinan kembalinya Amerika Serikat ke IAEA, yang mana hal ini sangat tidak disukai Israel.
Kapal Iran Saviz diserang pada hari Selasa (6 April) di dekat pantai Djibouti di Laut Merah, dan Teluk Aden di sepanjang jalur pelayaran dan jalur bajak laut.
Baca juga: Kapalnya Diserang, Militer Iran: Kami Pasti Akan Balas