Moskow, Purna Warta – Kantor berita Rusia TASS melaporkan pada hari Senin (19/6) bahwa pakta zona perdagangan bebas antara Iran, Rusia dan beberapa negara yang mencakup wilayah Eurasia yang luas menyebar dari perbatasan Eropa Timur ke Cina Barat dimungkinkan akan dilakukan pada akhir tahun.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexei Overchuk mengatakan kepada kantor berita TASS dalam sebuah wawancara bahwa pembicaraan antara Uni Ekonomi Eurasia yang terdiri dari Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Rusia dan Iran sedang dalam tahap akhir.
Baca Juga : Obituari: Daniel Ellsberg Pengungkap Fakta Kebohongan AS Tentang Perang Vietnam
“Kami bergerak maju,” kata Overchuk. “Kami sangat berharap kesepakatan seperti itu dapat ditandatangani pada akhir tahun.”
Negara-negara wilayah tersebut dan Iran telah mengambil signifikansi tambahan untuk Kremlin setelah sanksi Barat atas invasi Moskow di Ukraina membatasi rute perdagangan luar negeri Rusia dan memaksanya untuk mencari pasar di luar Eropa.
Namun, meskipun hubungan yang lebih erat antara Moskow dan Tehran sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dan dituduh melakukan pembelian besar drone buatan Iran untuk menyerang negara itu, perdagangan antara kedua pasar tersebut hanya tumbuh secara moderat.
Baca Juga : Kepala Keamanan Iran: Perluasan Poros Perlawanan Akan Memicu Keruntuhan Israel
Perputaran komoditas Rusia-Iran naik 20% pada tahun 2022, menurut data pemerintah, dua pertiga tingkat pertumbuhan keseluruhan yang dilihat Moskow dengan China, mitra utama lain yang dengannya Rusia memperluas aliansi politik dan ekonomi dalam dua tahun terakhir.
Perjanjian regional dengan Iran akan menggantikan dan memperluas pakta sementara yang telah memberikan pengurangan bea cukai pada ratusan kategori barang.
Pada November 2022, Rusia mulai bertukar produk minyak dengan Iran dan pada Maret. Tehran mengatakan pihaknya mengandalkan “volume besar” pertukaran minyak dan gas dengan Moskow.
Baca Juga : 20 Badan Intelijen Asing Berperan Aktif Dalam Kerusuhan Iran
Overchuk juga mengatakan kepada TASS, tanpa memberikan banyak perincian, bahwa negosiasi di antara negara-negara Uni Ekonomi Eurasia untuk menciptakan pasar gas bersama terus berlanjut.