Ar-Raqqah, Purna Warta – Surat kabar Al-Sharq Al-Awsat yang berbasis di London melaporkan pada Senin, (15/11) bahwa Rusia telah mengejutkan Amerika Serikat, yang memiliki kehadiran militer di timur laut Suriah, dengan memasang sistem anti-pesawat S300 di Bandara Ar-Raqqah.
Surat kabar itu mengutip Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berafiliasi dengan oposisi Suriah, mengatakan bahwa Pasukan Rusia telah mengerahkan sistem rudal S-300 di bandara al-Tabqa di provinsi Ar-Raqqah, daerah yang diduduki oleh pasukan AS setelah keluarnya elemen teroris ISIS dari daerah tersebut.
Baca Juga : Pembentukan 90.000 Tentara Bayaran oleh Emirat
Menurut surat kabar itu, pada akhir 2018, Rusia telah mengerahkan sistem S-300 di Deir ez-Zor.
Al-Sharq al-Awsat menambahkan bahwa wilayah timur sungai Efrat pernah diduduki oleh Pasukan Demokratik Kurdistan Suriah yang didukung AS. Peta kendali wilayah itu berubah setelah mantan Presiden AS Donald Trump mengizinkan tentara Turki menyusup ke Tel Abyad dan Ras al-Ain di Suriah.
Setelah penarikan pasukan Amerika dari daerah-daerah ini, pasukan Rusia, Turki, dan Suriah memasuki timur Sungai Efrat. Sejumlah kelompok perlawanan juga memasuki daerah itu untuk melawan teroris dan pasukan dukungan AS yang menyerang warga sipil Suriah.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berafiliasi dengan oposisi Suriah, yang berbasis di London, mencatat bahwa Bandara Al-Tabqa saat ini menjadi pangkalan militer dan lokasi penting bagi Rusia di pinggiran Ar-Raqqah.
Baca Juga : Penarikan Brigade Koalisi Saudi dari Socotra Yaman
Menurut Al-Sharq Al-Awsat, pakar militer mengatakan sistem S-300 akan memungkinkan Rusia untuk memantau pergerakan militer di timur laut Suriah, di mana Turki melakukan operasi militer melawan Kurdi yang didukung AS menggunakan drone.