Damaskus, Purna Warta – Deputi Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah mengatakan dua pos komando dan gudang senjata kelompok teroris dihancurkan dalam operasi Angkatan Udara Rusia.
Baca Juga : Klaim Amerika tentang Intersepsi Rudal dan Drone Yaman
Pusat Rekonsiliasi Pihak-pihak yang Bertikai di Suriah pada Selasa malam mengumumkan keberhasilan operasi udara pasukan Rusia melawan kelompok teroris.
Vadim Kulit, wakil komandan pusat ini, mengatakan dalam konferensi pers bahwa pasukan dirgantara Rusia menghancurkan dua pos komando dan gudang senjata teroris di Idlib pada 25 Desember.
Menurut kantor berita Sputnik, V. Kulit menjelaskan bahwa para teroris menggunakan markas yang ditargetkan ini untuk melakukan serangan kriminal terhadap warga sipil dan warga Suriah serta pasukan militer.
Pejabat militer Rusia ini lebih lanjut memperingatkan kelompok teroris untuk menahan diri dari menembaki posisi pasukan pemerintah Suriah dan infrastruktur sipil serta mencari solusi damai terhadap konflik tersebut.
Di bagian lain pembicaraannya, Kulit mengumumkan bahwa drone dan pesawat tempur koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat di Suriah melanggar wilayah udara Suriah sebanyak 4 kali dalam dua puluh empat jam terakhir, dan menciptakan situasi berbahaya di langit Suriah serta melanggar protokol untuk mencegah tabrakan (dengan pesawat-pesawat Rusia).
Berdasarkan laporan tersebut, ia juga menyatakan bahwa militer Rusia terus memantau ketaatan terhadap perjanjian gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah.
Baca Juga : Operasi Baru Yaman untuk Mendukung Palestina
Menurut Sputnik, wakil Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah menambahkan bahwa selama sehari terakhir, sisa-sisa kelompok teroris Jabhat Al-Nusra menembaki posisi pasukan pemerintah Suriah di provinsi Idlib, Aleppo dan Latakia sebanyak 15 kali.