Beijing, Purna Warta – Menteri Luar Negeri China dan Rusia, Wang Yi dan Sergei Lavrov menekankan pentingnya Amerika Serikat kembali ke JCPOA tanpa syarat dan pencabutan sanksi sepihak terhadap Iran.
Kantor berita China Xinhua mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pertemuan di kota Guilin, China bahwa Komunitas internasional percaya bahwa Amerika Serikat harus memikirkan kembali kerusakan yang telah ditimbulkan dari langkahnya terhadap perdamaian dan pengembangan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Maka hentikanlah pemaksaan sepihak , begitu juga berhenti mencampuri urusan internal negara lain, serta meninggalkan kebijakan yang menyebabkan konfrontasi.
Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa Moskow dan Beijing melihat semua negara harus mematuhi prinsip dan tujuan Piagam PBB, memelihara multilateralisme sejati, mendemokratisasi hubungan internasional, dan menerima serta mempromosikan hidup berdampingan secara damai.
Terkait program nuklir Iran, kedua belah pihak percaya bahwa Amerika Serikat harus kembali ke kesepakatan JCPOA secepat mungkin tanpa syarat apapun dan mencabut sanksi sepihak terhadap Iran.
Pada saat yang sama, menteri luar negeri Rusia dan China telah meminta Iran untuk menegaskan kembali komitmennya kepada IAEA dan menekankan peran IAEA dalam mencegah proliferasi nuklir.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah melanjutkan kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Iran, meskipun sebelumnya mengklaim bahwa pihaknya bermaksud untuk membawa Amerika Serikat kembali ke kesepakatan nuklir JCPOA.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam sebuah artikel yang baru-baru ini diterbitkan di majalah Farnaferz, mengumumkan bahwa syarat bagi AS untuk kembali ke JCPOA adalah mencabut semua sanksi yang dijatuhkan.
Di sisi lain, pemerintah Biden telah menyatakan bahwa syarat untuk kembali ke JCPOA adalah kembalinya Teheran pada peningkatan kewajiban yang ditetapkan JCPOA dan tidak menurunkan kewajibannya sebagai akibat dari penarikan Amerika Serikat dari JCPOA dan tidak terpenuhinya janji dari pihak Eropa.
Baca juga: Menlu Rusia: Keluar dari JCPOA, Bukti AS Tidak Cakap Dialog