Purna Warta – Rudal yang melesat dari Suriah dan meledakkan fasilitas Dimona, Israel bagaikan sambaran petir bagi para pemimpin rezim Zionis.
Sebuah rudal SA-5 yang ditembakkan oleh Suriah sebagai bentuk perlawanan atas agresi pesawat-pesawat jet Israel, melesat ke Palestina (pendudukan Israel) dekat fasilitas nuklir Dimona dan menciptakan ledakan besar.
Insiden tersebut telah membuat para pemimpin Israel kebakaran jenggot. Militer Israel saat ini sedang sibuk melakukan investigasi. Sebab, mereka berpikir, rudal yang “tersesat” saja bisa menghantam area strategis itu dan menyebabkan ledakan sebesar itu, jika rudal yang akurat ditembakkan, apa jadinya?
Di sisi lain, peristiwa ini telah mempermalukan sistem pertahanan ternama Israel, Iron Dome: sistem pertahanan yang coba dibeli oleh negara-negara Arab dari rezim Zionis.
Namun, kejadian ini membuktikan ketidakmampuan Israel untuk melindungi fasilitas Dimona yang merupakan jantung dari industri nuklir rezim Zionis, bahkan Amerika Serikat pun tidak tahu apa yang terjadi di sana.
Insiden tersebut memberi pelajaran kepada Israel bahwa segala kejahatan dan tindakan bodoh yang mereka lakukan akan memiliki konsekuensinya.
Sebelumnya, ada ledakan besar di fasilitas mesin rudal balistik bernama Tomir, dan hari ini fasilitas nuklir Dimona sudah hampir gulung tikar. Ketahuilah, Israel lebih lemah daripada jaring laba-laba.