Damaskus, Purna Warta – Langkah Rusia untuk mengumumkan sistem pertahanannya terhadap agresi Israel telah menimbulkan gelombang kekhawatiran di antara Tel Aviv dan Riyadh.
Surat kabar Asharq Al-Awsat, dalam laporan yang diterbitkan hari Sabtu (24/7), merujuk pada penekanan Rusia pada pencegatan rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel ke wilayah Suriah, bertanya, “Apakah Rusia mengubah pendekatan dan gerakan mereka di Suriah setelah negosiasi mereka dengan pihak Amerika?”
Baca Juga : Khamis Mushait Juga Menjadi Sasaran Drone Yaman
Surat kabar asal Riyadh itu mengutip sumber-sumber Rusia yang mengatakan, “Ada kemungkinan wilayah udara Suriah akan ditutup untuk jet tempur Tel Aviv, dan Moskow akan melakukannya jika Israel melanjutkan serangan dan agresinya di tanah Suriah.”
“Kami menyaksikan perubahan aksen resmi Moskow dalam cara menanggapi serangan Israel di wilayah Suriah, dan ini berarti pembentukan perkembangan di lapangan,” lanjut media tersebut.
ASharq Al-Awsat juga melaporkan bahwa Israel juga menyadari bahwa mereka tidak memasuki wilayah udara Suriah dalam invasi terbaru mereka. Mereka menyerang dan menembak dari dalam wilayah udara Lebanon.
Dalam hal ini, halaman Intel Times di jejaring sosial menerbitkan analisis singkat tentang hal ini dan bertanya, “Apakah kita menyaksikan perubahan kebijakan Rusia terhadap serangan Israel di Suriah?”
Baca Juga : Duta Besar Suriah di Tehran: Hubungan dengan Iran Kuat dan Tak Tertandingi
Media berbahasa Ibrani, yang dekat dengan komunitas intelijen Israel, mengatakan dalam menanggapi sebuah pertanyaan yang kebetulan memiliki kemiripan yang signifikan dengan perhatian media Saudi, bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan bahwa mereka akan membantu pemerintah Suriah dalam mencegat rudal yang ditembakkan ke wilayahnya mulai Sabtu pagi ini.