Riyadh, Purna Warta – Acara festival Riyadh Season kedua merupakan acara pesta besar yang sengaja diadakan oleh kerajaan Saudi sebagai bentuk dari pelaksanaan rencana Ibnu Salman menuju singgasananya.
Sang pembuka acara tersebut membuka Riyadh Season dengan mengatakan: “Selamat datang di acara festival Riyadh Season. Di festival pertama, moto kami adalah “Bayangkan,” dan festival kedua, moto kami adalah “Bayangkan lebih banyak!”
Baca Juga : Foreign Policy: Saudi Menjadi Ibukota Barang Terlarang Asia Barat
Perubahan yang cepat di Arab Saudi bukanlah suatu khayalan lagi. Umat Islam berada di bawah pengaruh guncangan, Mereka menolak untuk bisa percaya apa yang mereka lihat dalam acara Riyadh Season.
Di negeri Haramain (Dua Masjid Suci) yang mulia, dimana disanalah tempat turunnya wahyu dan arah dari kiblat umat Islam terdapat keriuhan dari Pembukaan acara pesta yang dihadiri oleh Putra Mahkota Saudi sebagai ajang untuk menguatkan kedudukannya yang sesuai dengan mimpinya menuju singgasana.
Di sisi lain warga Saudi, melalui media sosial menolak acara pesta tersebut karena tidak sesuai dengan adat istiadat mereka.
Salah satu dari warga Saudi mengatakan : ”mereka ingin mencari sesuatu yang saya sendiri tidak mengerti apa sebenarnya mereka cari. Pesta kemeriahan yang hina, keramaian orang-orang yang buruk, bentuk dari acara itu pun tidak baik. Acara yang ditampilkannya hanya mewakili individu tertentu saja, tentunya sangat buruk sekali, karena hal itu tidak mewakili kita sebagai warga Saudi”.
Baca Juga : Homoseksual Garis Merah Modernisasi Saudi Ala MBS
Di dalam acara tersebut ditampilkan lambang dan gambar setan, tetapi warga yang hadir dalam acara tersebut tidak memedulikannya. Kerajaan Ibn Salman tidak seperti pendahulunya. Di Tweeter pun sudah trending bahwa sang pangeran rakus dalam perjalanannya menuju takhta di era kekuasaan ayahnya yang masih hidup, ia bisa meraih itu semua baik melalui pintu kebijakan Amerika, atau dengan jalan mempromosikan kebebasan, keterbukaan dalam melepas ikatan tradisi dan adat kepada warga Saudi.”
Seorang komentator Saudi mengatakan: “Kami melihat tingkat keterbukaan dalam budaya yang menyimpang dan ilegal di dalam negara Saudi. Ada banyak warga Saudi yang meminum minuman keras sampai mabuk, bahkan di sini kita bisa mencium mariyuana dengan mudah di beberapa tempat.”
Acara pesta ini dilaksanakan bukan hanya sengaja diadakan oleh pemerintah, akan tetapi sebenarnya merupakan bagian penting dari rencana Ibn Salman untuk meraih kekuasaan.
Baca Juga : Narkoba, Pelecehan dan Penyimpangan; Apa yang terjadi di Arab Saudi?