Rabat, Purna Warta – Ribuan massa berkumpul di jalanan Rabat untuk menuntut pemerintahan Maroko memutus hubungan dengan Israel. Massa berunjuk rasa mendesak pemerintah agar tidak melanjutkan relasinya dengan rezim yang melancarkan pembantaian dan genosida di Jalur Gaza.
Baca Juga : Blinken Akui Penjualan Senjata Israel Melangkahi Kongres
Aksi tersebut digelar pada Minggu (10/12) kemarin dengan sekitar 3000 partisipan yang membawa bendera dan atribut Palestina. Massa berpawai dengan meneriakkan slogan-slogan mendukung Palestina seperti “Palestina bukan barang jualan”, “Resistensi akan terus berlanjut hingga Palestina menang dan merdeka” dan “Rakyat menuntut berakhirnya normalisasi!”
Ini bukan kali pertama warga Maroko menyuarakan penentangannya terhadap normalisasi dan serangan Israel ke Gaza. Selain itu, mereka juga vokal menyuarakan pemboikotan terhadap produk-produk yang mendukung Israel serta mengecam dukungan militer dan politik Amerika Serikat atas genosida di Gaza.
“Kami menuntut pemerintahan Maroko untuk mengakhiri hubungan diplomatiknya dengan Israel… yang telah membunuh wanita dan anak-anak di Gaza serta menghancurkan rumah sakit secara brutal.” Aksi ditutup dengan tandatangan petisi agar Maroko memutus hubungannya dengan Israel.
Baca Juga : Perlawanan Irak Gagalkan Penyelundupan Minyak oleh Amerika
Maroko termasuk negara-negara Arab yang menormalisasikan hubungannya dengan rezim zionis Israel pada tahun 2020 lalu.
Menyusul Bahrain dan Uni Emirat Arab, Maroko menyepakati normalisasi hubungan dengan Israel yang diperantarai Amerika Serikat. Setelah normalisasi, AS mengakui kedaulatan dan kepemilikan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang masih dalam sengketa sebagai imbalan atas normalisasi tersebut.