Al-Quds, Purna Warta – Rezim Zionis telah melindungi salah satu terdakwa pembunuhan 43 mahasiswa Meksiko, sementara perdana menteri rezim ini berjanji untuk bekerja sama dengan pemerintah Meksiko untuk mengklarifikasi dimensi kasus ini, tetapi tidak mengatakan apa-apa tentang ekstradisi tertuduh ini.
Baca Juga : Korea Utara Berjanji Kembangkan Hubungan Dengan China ke Level Baru
Menurut surat kabar Zionis “The Times of Israel”, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengumumkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebagai tanggapan atas suratnya untuk bekerja sama dalam penyelidikan terkait penculikan dan pembunuhan 43 mahasiswa di negara ini, berjanji telah siap untuk bekerja sama.
Dalam sebuah surat kepada Naftali Bennett, mantan Perdana Menteri rezim Zionis, menyatakan bahwa Presiden Meksiko meminta ekstradisi Thomas Zeron, salah satu tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan 43 pelajar di negara ini antara tahun 2014 dan 2016. Zeron juga dituduh menyiksa para korban dan menggelapkan 50 juta dolar.
Zeron melarikan diri ke wilayah pendudukan setelah Obrador memenangkan pemilihan presiden pada 2019. Sebagai mantan kepala Badan Investigasi Kriminal Meksiko, ia dituduh menyembunyikan kasus penculikan 43 mahasiswa tersebut dari perguruan tinggi tersebut dan menghalangi hasil penyelidikan.
Polisi Meksiko di negara bagian Guerrero di barat daya negara ini dituduh menculik para siswa tersebut yang pergi ke lokasi protes dari perguruan tinggi mereka dan menyerahkan mereka ke kartel narkoba. Para anggota komplotan pengedar narkoba ini membunuh para mahasiswa tersebut dan setelah membakarnya, mereka membuang abu jenazahnya ke sungai.
Baca Juga : Iran – India Akan Datangkan Kesepakatan Jangka Panjang Untuk Pengembangan Pelabuhan Chabahar
Publikasi bahasa Inggris “Times” mengumumkan pada tahun 2021 bahwa perusahaan perangkat lunak mata-mata Israel “Pegasus” (N.S.O.) membantu Zeron melarikan diri ke wilayah pendudukan.
Pada tahun 2022, publikasi Amerika “New York Times” mengumumkan kunjungan Alejandro Encinas, kepala komisi yang menyelidiki kasus ini, kepada pihak Tel Aviv.