Riyadh, Purna Warta – Media Ibrani mengungkap rencana berbahaya Mohammad bin Salman, putra mahkota Saudi, untuk membuka kompromi dengan rezim Zionis dengan dalih rencana mengimpor gas dari rezim ini dengan bantuan Mesir.
Surat kabar Ibrani Globes telah mengumumkan bahwa Arab Saudi, Mesir dan rezim Zionis sedang mempertimbangkan rencana bersama untuk menjual gas ke Riyadh melalui Mesir.
Baca Juga : Ribuan Pengunjuk Rasa Menyebut Kabinet Baru Israel Ancaman Bagi Dunia
Baca Juga : Laporan: India Buang Dolar Untuk Lewati Sanksi Terhadap Rusia
Gas ini diekstraksi dari ladang gas di Laut Mediterania, dan menurut rencana ini, pipa yang disebutkan di atas, melewati Teluk Aqaba menuju Arab Saudi, akan memasok gas Israel ke kota Nyom yang baru didirikan sebagai proyek wisata yang direncanakan oleh Mohammad bin Salman.
Saat ini, hubungan ekonomi antara Riyadh dan Tel Aviv semakin terbuka, terutama setelah terungkapnya rencana warga Israel untuk memasuki pulau Tiran dan Sanafir sebagai pulau turis.
Laporan menunjukkan bahwa Arab Saudi secara bertahap mendekati kompromi dengan rezim Zionis, terutama setelah kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Riyadh pada pertengahan tahun lalu.
Selama perjalanan Biden ke Riyadh, Mohammed bin Salman bertemu dengannya Bin Salman dan menyatakan tidak keberatan untuk berkompromi dengan rezim Zionis, tetapi kehadiran Raja Salman bin Abdulaziz yang berkuasa dianggap sebagai hambatan terpentingnya.
Baca Juga : Hubungan Cina Dan Rusia Semakin Meningkat
Baca Juga : Iran: Investigasi Awal Menunjukkan Israel Bertanggung Jawab atas Serangan Drone di Fasilitas Militer
Dalam sebuah wawancara dengan majalah American Atlantic, Bin Salman mengatakan bahwa Arab Saudi tidak lagi memandang Israel sebagai musuh, tetapi menganggapnya sebagai sekutu potensial dengan kepentingan bersama.