Remaja Palestina Gugur Ditembak Mati Dalam Serangan Israel di Tepi Barat

Remaja Palestina Gugur Ditembak Mati Dalam Serangan Israel di Tepi Barat

Tehran, Purna Warta Seorang anak laki-laki Palestina berusia 18 tahun telah meninggal karena luka kritis yang dideritanya dalam serangan Israel di sebuah kota dekat kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, sehingga jumlah warga Palestina yang terbunuh pada tahun 2023 menjadi sembilan orang.

Diidentifikasi sebagai Abdul Hadi Fakhri Nazzal, warga Palestina itu ditembak di dada dan leher oleh pasukan Israel dalam serangan Kamis di kota Qabatiya.

Baca Juga : Iran Berhasil Gagalkan Serangan Siber di Bank Sentral Iran (CBI)

Sebelumnya pada hari Kamis, pasukan Israel menembak kepala pria Palestina lainnya, Habib Mohammad Ikmail, di kota yang sama. Pria berusia 25 tahun itu kemudian dinyatakan meninggal di sebuah rumah sakit di Jenin.

Menurut laporan, tembakan senjata berat dimulai setelah pasukan Israel mengepung rumah seorang aktivis di kota tersebut. Tiga warga Palestina lainnya juga terluka dalam serangan itu, menurut Kementerian Kesehatan.

Juga pada hari Kamis (12/1), seorang warga Palestina bernama Samir Ouni Harbi Aslan terbunuh ketika mencoba menghentikan pasukan Israel untuk menangkap putranya di kamp pengungsi Qalandiya di utara al-Quds. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pria berusia 41 tahun itu ditembak di dada saat penggerebekan.

Rekaman yang di posting di media sosial menunjukkan Aslan terluka dan tergeletak di tanah, dikelilingi oleh tentara. Dia kemudian dibawa oleh warga Palestina dan kematiannya diumumkan di pusat medis terdekat, menurut media Palestina.

Pasukan Israel melancarkan serangan di berbagai kota di Tepi Barat hampir setiap hari dengan dalih menahan apa yang oleh rezim disebut sebagai warga Palestina yang “dicari”. Penggerebekan biasanya berujung pada konfrontasi kekerasan dengan warga.

Selama beberapa bulan terakhir, Israel telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Akibat serangan tersebut, puluhan warga Palestina tewas dan banyak lainnya ditangkap.

Baca Juga : Charlie Hebdo, Kebebasan Berbicara Atau Ujaran Kebencian?

Menurut PBB, jumlah warga Palestina yang dibunuh Israel di Tepi Barat pada 2022 adalah yang tertinggi dalam 16 tahun.

Menanggapi kejahatan baru Israel, gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan dalam pernyataan Rabu bahwa rakyat Palestina akan terus mempertahankan diri mereka dan Masjid al-Aqsa sampai akhir pendudukan dan pembebasan tempat-tempat suci.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *