Riyadh, Purna Warta – Arab Saudi termasuk negara yang pernah melarang keras warganya meramaikan Hari Valentine. Namun, suasana Valentine kali ini ikut semarak di Saudi.
Sejarah Saudi ikut meramaikan Hari Kasih Sayang tak lepas dari dekrit Putra Mahkota, Mohammed bin Salman (MBS).
Baca Juga : Hari Valentine Tiba, Pemerintah Thailand Anjurkan Pakai Masker Saat Berhubungan Seks
Menjelang Valentine, etalase toko-toko di Saudi dipenuhi dengan pakaian dalam (lingerie) merah. Biasanya saat menjelang hari istimewa tersebut, mereka berbondong-bondong membeli lingeri merah dan ini merupakan tradisi hari kasih sayang di beberapa tahun terakhir di Saudi.
Fenomena yang terjadi baru-baru ini cukup unik, mengingat Arab Saudi dikenal ketat melarang perayaan Hari Valentine.
Mengutip dari Al Arabiya, Arab Saudi sempat melarang penjualan mawar merah dan boneka beruang untuk Hari Valentine. Perayaan ini juga pernah ilegal karena dianggap tak sesuai ajaran Islam.
“Anda tak akan pernah melihat perempuan menggunakan pakaian merah menjelang hari Valentine,” kata Rania Hassam, seorang warga Riyadh.
Baca Juga : Pertama Kalinya, Seorang Perwira Israel Akan Ditempatkan di Bahrain
“Meskipun orang tak sengaja mengenakan baju merah, polisi agama akan tetap menangkap mereka.”
Namun, pada tahun 2016 keadaan berubah setelah pemerintah melalui MbS mengeluarkan dekrit yang membatasi Komite Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Komite ini juga dikenal sebagai polisi agama.
Dalam dekrit ini, pemerintah melarang polisi syariat untuk mengejar dan menangkap warga di Saudi yang ikut meramaikan Hari Valentine.
“Komite bertanggung jawab untuk melaporkan setiap dugaan kejahatan yang ditemukan saat berpatroli kepada otoritas resmi (bergantung pada aktivitas yang dicurigai). Tindakan selanjutnya, dari pengejaran tersangka, penangkapan, interogasi dan penahanan akan diserahkan kepada otoritas resmi terkait,” demikian pernyataan dekrit tersebut, yang dikutip dari Al-Arabiya.
Baca Juga : Inilah Sebab Kebuntuan Politik Libya
Setelah dekrit ini dikeluarkan, masyarakat Riyadh dan sejumlah kota lainnya mulai ikut meramaikan Valentine.
Media lokal Saudi mulai memberikan panduan jamuan malam untuk Hari Valentine. Toko bunga juga mendapatkan banyak pesanan karangan bunga untuk merayakan hari tersebut.
Faisal al-Himedia, dari toko bunga di Jeddah, menuturkan perubahan terjadi dengan cepat.
“Lingkungan menjadi lebih terbuka untuk perayaan Hari Valentine dalam beberapa tahun terakhir serta penjualan semakin meningkat,” tuturnya.
Kini, perayaan Hari Valentine di Arab Saudi semakin terbuka. Meski toko-toko tak menyebutkan kata ‘Valentine’ saat periode ini, mereka memajang pakaian merah dan memberikan potongan harga.
Baca Juga : Pengusiran Pasukan AS dari Desa Tal Dahab di Suriah