Reaksi Suriah terhadap Rumor Pesan Israel ke Damaskus

Reaksi Suriah terhadap Rumor Pesan Israel ke Damaskus

Damaskus, Purna Warta Menyusul kunjungan presiden Suriah ke UEA dan penyebaran desas-desus tentang kunjungan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah memberikan reaksi bantahan terhadap pesan apa pun ke Damaskus dari Israel.

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Bashar al-Jaafari pada hari Kamis (24/3) menjelaskan kunjungan Presiden Bashar al-Assad ke UEA.

Baca Juga : Percakapan Telepon antara Duta Besar China dan Juru Bicara Ansarullah

Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah mengatakan: Israel tidak mengirim pesan apa pun ke Suriah melalui UEA.

Di bagian lain dari pembicaraannya, Bashar al-Jaafari menyatakan: Pintu Damaskus tidak tertutup untuk tindakan nyata apapun oleh negara-negara Arab.

Pernyataan ini dibuat setelah: Presiden Suriah tiba di UEA pada 18 Maret lalu sebagai kepala delegasi tingkat tinggi dan bertemu dengan pejabat senior negara itu.

Kantor Berita resmi Suriah (SANA) melaporkan bahwa penguasa Dubai, Mohammed bin Rashid Al Maktoum, menyambut Bashar al-Assad dan rombongannya dan menyatakan harapan bahwa keamanan dan perdamaian akan dibangun di seluruh Suriah dan stabilitas akan menang di negara itu dan kawasan.

Baca Juga : Tujuan Serangan Israel adalah Provokasi Moskow untuk Menanggapinya

Dalam pertemuan tersebut dibahas hubungan kedua negara serta prospek perluasan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi, investasi dan perdagangan. Ini adalah kunjungan pertama presiden Suriah ke negara Arab dalam 11 tahun.

Setelah laporan SANA, Anwar Gargash, penasihat diplomatik presiden UEA, mengatakan: UEA terus mengejar kebijakan yang realistis untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan peran negara-negara Arab dalam pendekatan praktis untuk menyelesaikan krisis regional, karena situasi kompleks di kawasan membutuhkan pendekatan praktis dan rasional. Yang tidak meminggirkan upaya [negara-negara] Arab; Negara yang berusaha menjawab tantangan dan menghindari krisis dan hasutan.

Anwar Gargash menambahkan: Kunjungan Presiden Suriah Bashar al-Assad bermula dari niat UEA untuk melembagakan peran negara-negara Arab dalam kasus Suriah dan sejalan dengan keyakinan negara ini akan perlunya komunikasi politik, telah terjadi dialog terbuka di tingkat regional. Langkah ini membutuhkan langkah berani untuk melembagakan stabilitas dan kemakmuran serta menjamin masa depan kawasan dan bangsa-bangsa di kawasan.

Baca Juga : Warga Yaman Bersiap untuk Rayakan “Hari Ketahanan”

Hubungan antara UEA dan Suriah terputus setelah Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada 2011, dan Abu Dhabi menarik duta besarnya untuk Damaskus, mengungkapkan penentangannya yang blak-blakan terhadap pemerintah Suriah. Namun, UEA membuka kembali kedutaannya di Damaskus pada tahun 2018 dan melanjutkan hubungan dengan negara tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *